Graduation dinner sama sepupu gua (tengah) dan temannya |
Eniwei semakin umur bertambah, frekuensi orang memanggil dengan sapaan Tyo mulai berkurang dan lebih banyak memanggil dengan Bram. Kenape? Muke gua horor.. is it clear??
Begini ya adik-adik yang masih labil, saya juga masih labil. Eits.. siapa bilang kalian setelah masa ababil akan langsung memasuki fase dewasa yang tanpa ke-labil-an. Hihihi, kayaknya kaga gitu juga ah! Tahun ini umur gua 20 tahun.
20 tahun sodara-sodara.. let me clear it..
DUA PULUH TAHUN
Ohohoho.. Bisa dibayangkan saat ditanya umur berapa, gua sering menjawab tidak sadar : sembilan belas. Padahal udah kepala duaaaa!!
Kayaknya di foto ini kita lagi bersenang-senang ya. Bahasa elitnya katarsis* (istilah psikologi dari Eugene Breurer saat menangani pasien-pasien histeria. Breurer menyebutkan istilah ini kemudian dikembangkan oleh Sigmund Freud menjadi teknik free association ), dinamika keuangan di umur dua puluh kadang terlihat indah pada teman-teman dibawah umur dua puluh. Kayak gua, kudu irit-seirit-iritnya.
Apa aja sih enaknya berumur kepala dua
- Pulang malem juga oke.. (jarang sih, karena gua jam 10 aja suka udah ngantuk pas weekend)
- Umur 21 udah legal beli beer
- Umur 18 udah lewat, sepupu lu udah gak lagi ngajak nge-mall : let's have some drink! You're grow up man!
Itu doang..
Selebihnya umur ini berisi tugas-tugas perkembangan seperti pacaran (sementara gua masih aja jomblo), tugas-tugas kuliah, belon lagi kalau lumayan aktif berorganisasi, merencanakan masa depan (selesai S1 Psikologi mendaftar kepolisian), bahkan.. ancang-ancang skripsi!!! Semua hal ini terkadang membuat saya lelah dan kehilangan me time, namun kalau dijalani dan diselesaikan satu per satu.. lumayan juga hasilnya, daripada lu manyun!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar