Kamis, 17 Mei 2012

Ha ha ha *damn..*

Ok, untuk mengawali post kali ini mari putar lagu Muse. Judulnya Exogenesis Part III : Redemption *asal..gua lupa judulnya..*

let's start over again.. 
why can't we start it over again.. 
to soon become.. 


Last Wednesday, after sh*tty psychology of personality final exam gua cabut ke Gandaria City. Literally, I had appointment over there and we connected by text message (antara males minta pin BB atau orang ini iPhone user).

Yes, I also met Ketty.

She noticed me that.. please back to you used to be, don't too much psychology! 


A-ha? *eyebrow raised*

did I?


Sepertinya entah gua terlalu dalam, entah terlalu norak jadi mahasiswa, entah proses recall dan recognition lemah, sehingga di setiap kesempatan saat mendapati fenomena perilaku manusia, selalu muncul apa yang dipelajari baik dari slide, buku, perkuliahan. Otherwise.. maybe I'm way too scientist -_-"
Ha ha ha damn right.. 


Sebenernya gua perlu mengurangi frasa "menurut teori..."

Baiklah, that's my fault, i need to learn how psychologist behave :p 






Sabtu, 12 Mei 2012

Hello Again!

Hello again, selamat malam dari Jakarta.

Saat ini umur udah 21 tahun, kalau di flashback, seluruh entri yang pernah gua tulis di blog sudah dihapus. Saat itu entah setan apa nemplok sampai semua entri dihapus. Sejak kuliah dua tahun lalu, harus gua akui banyak hal yang sudah dilalui. Banyak hal yang menyenangkan, tidak sedikit yang membuat diri sebagai dewasa awal (atau masih remaja ya?) berproses untuk lebih baik. Pengalamanpun semakin kaya, hal-hal yang tidak pernah terbayangkan tiba-tiba tersaji didepan mata. Ambil atau tidak pernah ada lagi kesempatan yang serupa, akhirnya memutuskan untuk mengambil dan menjalaninya. Proses akan cita-cita yang sempat tertunda perlahan saya realisasikan saat liburan selama tiga bulan ini. Tiga bulan, semoga cukup untuk melakukan persiapan fisik. Ada rasa bosan dengan tubuh yang menimbun lemak. Mau dibilang lucu atau apapun, saya menyadari itu bukan untuk diri saya.

Saat ini tidak terlalu memaksa, karena saya sadar akan keadaan fisik. Namun ada baiknya direalisasikan bagaimanapun hasilnya kelak. Setidaknya saya sudah berusaha, ucap dalam hati. Awalnya saya sudah hendak mundur, cukuplah jadi psikolog. Keadaan berkata lain, saya didekatkan dengan hal-hal terkait yang dulu sempat direncanakan. Tidak tahu harus berkata apa, saya jalani. Hasilnya memang rata-rata saja, namun saya menemukan asosiasi perasaan yang serupa saat berkuliah psikologi.

Tantangan selain fisik juga dari keluarga. Saya mencoba diskusikan hal ini kepada ibu. Tidak mudah meyakinkan, namun akhirnya beliau berkata lakukan apa yang terbaik. Wajar dirasa karena kakak sudah berprofesi sebagai petualang dengan kameranya. Jika saya berpetualang dengan bermodal alat tes psikologi, ibu saya tidak tahu harus berkata apa.

Lama tidak menulis disini, lebih sering menulis di laptop. Tiap ada kesempatan, pikiran, emosi yang perlu diselesaikan, maka diselesaikan disitu. Lumayan efeknya, bikin gak kangen nge-blog. Lagipula setelah malang-melintang di blog, siapa juga yang mau mantengin.


Minggu, 25 Maret 2012

Senyum! Inilah Kuliah

Mungkin gua juga mengalami situasi sosial di dunia maya beda sama di dunia realita. Ada yang suka ada yang nggak suka, kadang apa yang bisa lu bangun di dunia maya sebaik mungkin akan kontras pada dunia realita.

Oke.. sekian randomingnya.

Alkisah laptop mulai berat, duit juga selalu kepake dan susah berhemat sementara ada aja keperluan seperti hard-disk eksternal, ngapus-ngapusin data di laptop dan lain-lain. Sampai suatu ketika bantuin mahasiswa psikologi dari universitas lain mau ujian psikobiologi atau psikologi faal.

My Documents > Bramantyo Adi > Campus > Prodi Psikologi >

Tiba-tiba gua dihadapkan oleh hal-hal indah, disitu ada susunan folder yang..ooh so sweet!

Semester I
Semester II
Semester III
Semester IV

Perlahan gua tersenyum, wah udah empat semester, ayo lebih semangat lagi kuliahnya. Besok lu akan buka folder lagi seperti ini

My Documents > Bramantyo Adi > Campus >

S1 Psikologi
S2 Psikologi Klinis


Minggu, 18 Maret 2012

Kembali Ber-tugas : Psikologi Kepribadian II | Analisa Film

Awam bagi mahasiswa psikologi untuk membedah film, sudah sejak semester II kami akrab dengan bedah-membedah film. Mulai dari mencari letak kecerdasan tokoh, coping stress, hingga tugas terbaru adalah mengkaitkan film dengan teori kepribadian Rotter-Mischel. Film terpilih untuk tugas kali ini Monster in Law (2005) yang dibintangi Jenifer Lopez. Untuk mahasiswa psikologi, film ini bagus karena ada J-Lo-nya tapi bukan faktor itu yang kali ini saya puji, karena film ini juga menyentuh saya. He he he.. sayang tokoh Kevin disini gak punya kakak, kalau punya maka film menyerupai susunan keluarga saya. Pada jalan ceritapun juga kocak sebenarnya, bedanya ibu saya tidak sebegitu defensifnya terhadap calon-calon pendamping anak laki-lakinya. Beliau lebih bijak dalam menghadapinya.

Nyokap sendiri adalah single parent, adalah beberapa kecemasan. Mulai dari karir anak-anaknya, tapi kalau diprioritaskan, urusan married..itu bottom list lah. Makanya beliau gak mau urus-urusin anaknya pacaran, tapi juga berharap kedua anak laki-lakinya menjadi bapak yang baik bagi anak-anak mereka kelak. Kalau nonton film ini gua jadi pengen married dan jadi bapak yang baik bagi anak-anak gua kelak.

Film adalah medium terbaik mempelajari ilmu psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan perilaku, proses mental yang dipengaruhi oleh lingkungan dan pengasuhan. Tokoh-tokoh dalam film mayoritas adalah manusia, sekalipun film tersebut bergenre kartun, pembuat film akan tetap membuat personifikasi sehingga tiap karakter dalam film akan jelas terlihat dan semakin mudah diidentifikasi oleh mahasiswa psikologi yang mempelajari ilmu pembentukan kepribadian. Film dan ilmu psikologi adalah perpaduan yang tepat, dari sebuah film bisa dibuat pendalaman dari banyak sisi psikologi, terutama psikologi kepribadian. Tugas kali ini menggunakan medium film bergenre komedi romantis dari tahun 2005 berjudul Monster in Law.

Oke..lanjut ngerjain tugas.

After Break.

Demi apapun bisa tidur siang sampai bangun udah gak inget hari adalah anugrah bagi gua. Sebelum kembali mengerjakan tugas (cengo ngeliat deretan tugas yang harus dikumpul sampai hari Kamis..). Gua mau cerita kalau kemarin psychojam 2012 sukses, gak pake 'berat' alias sukses berat. Intinya sukses, sukses udah bagus karena panitia dan penanggung jawab masih newbie jadi hasil acaranya seperti itu. Lumayan ada peningkatan daripada tahun lalu. 

Hmm.. mood ngerjain tugas udah mulai muncul. Marilah buka file tugas.

Later.

Selasa, 13 Maret 2012

Supris!

Ketawa gua waktu Epson-temen SMP yang sebentar lagi lulus dari STAN kaget banget lihat jabatan gua : Ketua HIMA Psikologi. Ya, memang gua agak di-diskriminasi karena dulu gua alus banget jadi laki-laki, jauh dari jantan. Lucu, padahal waktu reuni SMP dia udah lihat saya bagaimana. Hmm.. ini bagian yang berat harus menceritakan masa lalu saya. Dulu itu arketipe feminis saya lebih kuat, kalau sekarang udah normal lagi. Kalau teman-teman kuliah tahunya saya kasar, temperamen. Teman-teman SMA juga tahunya saya kalem. Sayang wallpost di timeline itu di-delete sama Epson, kenapa harus di-delete. Itu kan bagian sejarah perkembangan manusia. Jadi wajarlah..

Saya menimpalinya dengan berkata : yaaa.. karir harus peningkatan dong, masak cuma jadi mahasiswa doang. He he he he..

Epson mungkin menghormati saya, karena ia paham sekali citra ketua himpunan mahasiswa. Ya ampun, son gak perlu begitu amat kali..



Senin, 12 Maret 2012

Owlet, Papa Penguin and Little Penguin

Senin pagis udah dibikin stress aja, sebentar lagi acara pertama kepengurusan psychojam. Hmm stress karena ada yang banyak omong tapi nggak kerja, ada pula yang ngerti organisasi dan merasa senior jadi gak menghormati susunan panitia. Ada pula yang loyalitasya gak konsisten. Ada-ada aja, sampai harus ngirim voice note ke ketua pelaksana. Sudah begitu saya juga f**ked up karena subjek untuk tugas wawancara pulang kampung dari hari Jumat, mendadak, jadi acara wawancara hari ini ditunda lagi. Kami sekelompok harus mencari subjek baru lagi. Mana hari ini UTS Psikologi Perkembangan II terus tadi malam gak konsen belajar. Kacauuu!

Sudah begitu perut juga gak keruan, setelah beberapa kali ke kamar mandi, saya temukan di lokasi bekas operasi usus buntu kok meradang lagi. Setelah dirasa-rasa, bukan bekas operasi usus buntu. Aduh, ada apalagi ini??

Untung seusai UTS, saya dapat hiburan sebelum briefing psychojam. Teman-teman yaitu Nesya, Zasha, Adisa, Dilla memberi saya hadiah ulang tahun ke-21. Hehehe *terharu*, lama gua gak dikasih kado, apalagi dairi teman-teman.. udah gitu kadonya saya suka lagi : burung hantu dan pinguin. hehehe

Thank you for the owlet and papa penguin doll :D

Terus karena gua seneng banget, sampe dipeluk-peluk gitu, Zasha komentar : bang, b*tch please... muke lu gak cocok.. Ha ha ha, dafuq man.. whatever.. 


Eniwei, sampe dirumah, sakit di bagian perut kanan bawah masih belum reda. Kayaknya gua emang harus istirahat. Eh iya, polo shirt yang gua pakai di foto bagus ya, hehehe.. lumayan, hasil melobby sponsor :D.

Sabtu, 10 Maret 2012

Weekend Aja Masih Sibuk... Terlalu!?

Bro, bro,

Mbok ya kira-kira kalau jadi manusia ya, kowe bukan terlahir sebagai Kal El yang memiliki kekuatan super skeri bikin Gatot Kaca cenat-cenut you know me so well gak gak gak kuat..

Mang napa? 


Jumat kurang tidur, walaupun berhasil berenang. Sabtu pagi, melek langsung lari pagi sampe baju basah keringet gak keruan. Belom sempet rebahan, cucian udah numpuk, perasaan gak pake baju banyak-banyak tapi buanyak banget cucianya. Kelar nyuci masih sempet ngepel rumah, ngepel teras rumah dengan debu ngehe aduhai tralala-trilili. Selesai ngepel, mandi, lanjut fotocopy dan jilid spiral. Selesai fotocopy, beli makanan hamster, abis itu meeting sama link sponsor buat t-ta. Bukan buat gua sih, tapi pasti lah gua dapet materi dari linking sponsor kayak begini. Selesai meeting, balik ke rumah, nganterin nyokap. Pertama ke Tebet, rupanya yang dibesuk lagi di Paviliun Kartika RSPAD. Kedua ke Cililitan, eee gak taunya sama kayak yang di Tebet, lagi gak ada dirumah juga. Ya sudah, Avanza item puter balik ke arah pusat ibukota.

Lucunya pas gua turun, tadi linking sponsor lumayan dapet dua polo shirt. Gua gak ngerti merk satunya apa, satunya lagi Bossini, lumayan yaaaa!! Daripada beli.. hahaha! Polo shirt satu lagi warnanya berbau RSPAD, alisas ijo-ijo gitu, nah, pas turun mobil, kocak banget ada bapak-bapak nunduk sama gua. ???? What the???

Ah ya sudahlah..

Selesai ke RSPAD, ke ITC Cempaka Mas, kebiasaan nyokap kalau udah kepo itu diturutin, dicari ampe dapet. Sampe gua komentar : udeh, terserah deh sama si ibu, aku no comment-disusul tawa penjual batik.

Sekarang gua udah sampe rumah kemudian masih kirim e-mail.

Izinkan gua ngerandom sebagai akhir post ini.

#random

Gua masih pengen beli MacBook Pro dengan game Need For Speed The Run
Gua masih pengen beli jam Fossil yang harganya 1,5 juta perak
Gua masih pengen punya mobil sendiri, tepatnya sebuah Ford Escape berwarna biru
Gua masih pengen servis, body repair sama bayar pajak Avanza
Gua masih pengen lasik
Gua masih gua
Gua masih mirip sama polisi, tinggal dipakein pakaian dinas aja.

Jumat, 09 Maret 2012

World Y U So Small

Dunia itu sempit.. setelah kuliah.

Masih lanjutan gosip tadi pagi setelah gua googling jadi gossip hangat seantero jagat dunia maya, terus gua cerita ke nyokap.

Rupanya nyokap kenal sama bokapnya Shasti,


Alamak.. dunia sempit -_________________________-"

Terus sekarang anaknya nyokap satu program studi sama anaknya (Alm.) dr. Sudirman Aris,
World, Y U so small..

Eniwei foto gua sama Icha diabsen sama dosen : kamu udah absen belum sama Icha? 


Sementara Icha bilang : promote gua yo.. 


???? Mbay... o.O!

Saat masuk psikologi Paramadina, gua adalah temennya temen kuliah, dll dsb..


Friday

Jumat pagi ketika mata terbuka dan mulai bernafas hal pertama yang ingin dilakukan hari ini adalah berenang. Pagi menunjukkan pukul setengah enam dan tadi malam masih hutang cuci mobil sekalian cobain satu per satu pemoles dasbor. Hari ini kelas psikometri jam tujuh, terlambat? Pasti.. karena nganter nyokap semetara berangkat dari rumah aja jam 6:20 pagi. Tenang, mas Bram dulu adalah mantan supir RI 1 yang sempat dilatih oleh Frank Martin. Jadi jalanan seribet Jakarta sekalipun juga bakal sampe, bermodalkan Avanza item. Padahal saya dulu biasa lho bawa Audi A8 W12.

Kelas psikometri pagi-pagi buta belum ada yang nongol, entah kenapa selalu seperti demikian. Kaga malu apa sama dosennya (termasuk gua juga sih, hehehe..nyampe kampus masih aja ransum baru masuk kelas) yang baik hati, mirip sama Ariel Peterpan dan pemeran sinetron laga Tutur Tinular 2011 *gasp*. Pagi-pagi di depan Aldiron melihat Bripda Irawan, masih satu geng sama Bripda Syaeful yang polteng itu, cuma beda kesatuan doang di kepolisian lagi gatur lalu-lintas. Mungkin kalau sempat saya main-main sama mas-mas dan bapak-bapak polisi bersenda gurau ala laki-laki. Pagi-pagi buta pula si Icha ngirimin gosip Zumi Zola mau nikah.. apaaaaa sihh mbaaay??? Pagi-pagi ngirim gossip Zumi Zola, kecuali lu ngirim gosip Ayu Dewi baru gua bergairah buka twitter.

Namun gossip itu membuyarkan konsentrasi saat mempelajari validitas konstruk dan analisa faktor. Nuke dan Revi tiba-tiba ngegosip di belakang gua, gua nengok.. "Eh gua juga dikirimi sama angkatan gua.." ucap gua ke mereka. Kemudian dibuka lagi blackberry-nya, buka lagi ubersocialnya, buka lagi mention dari Icha. Tekan tombol blackberry, kemudian.. pilih 'open link'.. voila..

Rupaya Zumi Zola dikabarkan mau nikah sama kakaknya Shasti 2008... Pantessaaaaaaaan jadi gosip di departemen psikologi, tepatnya diantara mahasiswa psikologi yang tau dan kenal. Sengaja saya tidak melanjutkan keterangan karena menghormati senior yang memiliki suara merdu khas psikolog wanita. Dia waktu Elefest membawakan lagu Ten2Five jadi sungguh bagus banget lhooo! Gilaaak! Eniwei, gua gak tau kenapa di psikologi, lagu yang sebenarnya udah wara-wiri di radio kalau dibawain sama mahasiswa/alumni psikologi jadi terdengar lebih bagus.

Selesai kelas psikometri, lanjut kelas wawancara..dosennya tau-tau manyun masuk kelas. Terpaksa mahasiswa mengeluarkan jurus menghibur dosen dengan update gossip dan kejahilan ala mahasiswa psikologi angkatan 2010. Terus dosennya agak sableng juga, kasih materi dikit banget, dia bilang buat antisipasi kalau ada lagi yang ulang tahun. Secara saat kelas ini dimulai, nyaris sebulan penuh diisi sama ulang tahun yang menyebabkan kelas ini berubah jadi kelas ulang tahun. Eniwei, soal pembuat kerusuhan ceria sepertinya satu sumber yaitu mahasiswa/dosen psikologi.

Selesai kuliah wawancara, gua cabut ke kantor nyokap, ambil barang, isi bensin.. terus pas isi bensin pandangan gua tertuju pada ibu-ibu berkerudung Malinda Dee terus mukanya mirip lagi hebring nukerin duit sama  penjaga SPBU. Hebring banget sih, sampe ibu itu pergi, penjaganya ngetawain gua karena ekspresi muka gua yang kepo, ngeselin tapi kocak kalau dilihat. Yasudahlah, udah lewat ini ibu-ibunya. Pokoknya sesuatu banget deh itu ibu-ibu. Iya terus gua pergi ke kolam renang, niatnya memperbaiki struktur tulang dan menyehatkan badan. Bener sih efeknya seger banget, jadi besok pagi juga kalau lanjut lari yuk mari hayuuuh deh. 

Oh ya, coming soon mau ada acara psychojam, ini foto gua sama ketua pelaksana, sementara posisi gua disini adalah penanggung jawab.





Note : Uploadernya lagi retard... Sungguh. 



Rabu, 07 Maret 2012

Wed..No..Madnessday

Serius, hari Selasa kemarin gua sama sekali gak mau nyetir, karena udah kehilangan fokus. Ditambah di kampus di-f**ked up satu mata kuliah. Sambil bersabar dan berkata ya Allah, takdirku memang skripsi kualitatif. Udah dua hari ini bahagia banget bisa pulang sore, kemarin sampai rumah jam setengah lima. Terus hari ini sampai rumah jam setengah dua. Jarang-jarang banget tuh dapet jam pulang seperti itu. Apalagi sejak jadi pejabat teras mahasiswa psikologi. Idiiih boro-boro pulang pagi, pulang paling 'siang' aja jam enam. Alhasil sekarang suka gak ngepel rumah, udah gitu kalaupun maksain  ngepel. Tongkat pel-nya cuma jadi stressor, karena ini udah di pel kok gak ada bersih-bersihnya. Mending gak usah di pel sekalian!

Kamar gua jadi berantakan, sprei tidak beraturan, ada boneka pinguin yang induk sama anaknya sama boneka sapi, bantal, guling, terus ada tumpukan celana panjang dan jins, jaket Ghost Protocol (jaket yang double gitu, bisa Side A-Side B). Buku udah bukan numpuk rapi, melainkan berantakan banget, udah berserakan dan membatasi ruang gerak, macam orang pintar saja buku berserakan. Udah gitu buku kepribadian bahasa Indonesia pake ilang pula. Sayang tuh beli mahal-mahal, kalau kejadiannya sampe ilang, kebetulan lagi bego banget translating buku psikologi kepribadian yang bahasa asing.

Tadi pagi gua nyetir datar banget, melewati kemacetan demi kemacetan. Berangkat jam tujuh dari rumah, sampai di kampus jam delapan. Jam sepuluh kurang lima belas menit masuk kelas. Jam sepuluh lebih lima belas mulai kuis, jam setengah dua belas presentasi teori Cattell-Eysenck - teori kepribadian gado-gado. Semua aspek psikologi dimasukin, sosial, kognitif, psikoanalisa, biologis, psikometri, gimana gak mblenger ya presentasinya. Dosennya kesian juga kali sama si Ola yang dari kuis udah laporan kalau presentasinya memble, wajar aja karena baru nerima bahan malem-malem dan begadang ngerjainnya. Selesai kelas, gua ngobrol dulu sama Ichi-pacarnya Ola, sharing tentang rencana jadi S.Psi di Desember 2013. Sambil nunggu kabar dari nyokap, mestinya jemput doi, tapi rupanya gak jadi. YES PULANG SIANG!!

Bisa tidur, bisa menyalurkan dorongan seksual yang lagi tinggi di tahap dewasa awal (UDEH! BILANG AJA LU LAGI HORNY!), bisa donlot bokep-bokep dulu.. tapi sepertinya internet lagi gak bonafid ini.. Speednya kok mentok di 400kbps, kemarin 1Mbps. Telkom..b*tch please.. Tau gitu beneran deh gua minta secara khusus kalau mau bikin stasiun fiber optik, tiap rumah mesti dibekalin internet minimal 1Mbps.

Nah berhubung kemarin gua gak masuk mata kuliah observasi, dan kebutuhan untuk menjadi sarjana psikologi dengan bermodal skripsi kualitatif (padahal di kualitatif gua mundurr banget, sementara di kuantitatif gua udah jor-joran tapi hasilnya gak maksimal. See.. takdir memang sudah menunjukkan saya psikolog yang kualitatif..) sangat tinggi..sayangnya sekarang gua ketemu banyak orang di kampus dan ada aja yang diobrolin menyebabkan tugas agak terbengkalai. Sambil nyetir mobil saat perjalanan pulang, gua nelpon Yensus-tim mata kuliah Observasi buat ngirimin tugas yang udah sempet dibuat sama temen-temen saat gua gak masuk. Harus ngerjain!

Hasilnya? Dikit sih.. tiga-empat halaman, udah termasuk teori sama perilaku-perilaku apa aja yang harus diobservasi.

Lumayan, gua mau santai-santai dulu ah. Capek tau..

Selasa, 06 Maret 2012

Tuesday Burnout

Senin malam bukan menjadi hari yang menyenangkan walau gua berulang tahun ke dua puluh satu. Karena seharian masih berkutat dengan tugas metode penelitian kuantitatif psikologi, itupun baru selesai jam dua belas malam. Rasanya fokus sudah gak keruan sama sekali, bahkan ingin tidur tapi kalau tidur berarti gak ngeprint sementara kelas besok jam tujuh pagi, tugas harus dikumpulkan jam yang sama. Terpaksa hari ini nggak nganter nyokap, karena gua bener-bener udah gak bisa fokus buat nyetir. Bawaanya pengen naro tugas, ikut kelas pagi, terus pulang dan tidur.

Sialnya di kelas metpen kuanti tugas gua mendapat nilai straight 40. Asli gua kecewa banget, langsung bro.. gua gak mood ngikutin kuliah dan akhirnya memutuskan buat cabut aja kelas industri organisasi. Sebelum cabut kelas, gua ketemu Saras-cewek paling rock n roll di majelis tinggi serikat mahasiswa. Gossip-gossip politik gak penting di kampus. Sambil ngobrol, anak-anak sekelas pada nelponin. gua.. Karena lagi ngobrol jadi semua gua held aja, setelah ngobrol barulah nelponin balik satu-satu.

"Yo, nanti PIO kuis."

Batal deh cabut kelas, batal deh ngerjain kepribadian yang besok presentasi sama kuis (sampai malam hari ini gua belum buka bahan kuis lho). Dengan mood yang masih buruk banget bekas MPK, gua ngajak Fara belajar bareng. Mahasiswi yang satu ini paling baik deh urusan belajar, gua ngajakin ke perpustakaan yang adem dan banyak port listrik (batere laptop kan udah bocor). Mulailah kita belajar soal dasar-dasar psikologi industri organisasi.

Dosen psikologi industri organisasi kalau pas mata kuliahnya isengnya pol, daripada waktu mengajar metpen kuantitatif. Dia hobby banget ngeliat mahasiswanya wara-wiri sibuk belajar kuis dadakan karena materinya udah lengkap banget dari dasar psikologi industri organisasi sampai training and development. Namanya kuliah psikologi udah wajar banget kuis bahannya dari sekian ratus halaman buku bahasa asing ditambah handout dari dosen yang jumlahnya minimal 100 slide (untuk semester awal), 200-300 slide (masuk ke tahun pertama), dan lebih dari 400 slide (tahun kedua dan terakhir). Jadi urusan ngapalin slide bertubi-tubi di Universitas Paramadina, silakan bertanya ke mahasiswa dari program studi psikologi. Belum ditambah kalau teorinya adalah teori seumur hidup, alias teori ini harus dihapal karena konsepnya akan digunakan sejak kuliah S1 Psikologi sampai nanti jadi almarhum. Buseet..

Belajar di kuliah itu emang enak diskusi, gua sama Fara ngebahas satu slide tentang dasar psikologi industri organisasi. Kemudian sisanya.. belajar sendiri, Kuis kali ini bahannya sekitar 100 slide, 25 slide berhasil kita bahas berdua, sisanya baca sendiri. Itupun bacanya udah speed reading.

Selesai kuis, gua langsung pulang kerumah.. tidur.

Malam harinya gua gak mau nyentuh blekberi. Ganggu, ada aja orang ngajak ngobrol.

Waktu udah menunjukkan pukul 9, dan gua masih belum belajar.



Senin, 05 Maret 2012

Ulang Tahun dan Tralalala

Ngakak adalah kata pertama saat memulai blogpost ini. Ada apaan coba ya hari ini berlalu begitu cepat.

Yang pertama gua mengucapkan selamat ulang tahun ke dua puluh satu buat diri gua yang cihuy banget ini. Kemudian mengucapkan syukur karena nyokap, kakak, bokap masih mengucapkan selamat ulang tahun dan menunggu waktu yang tepat untuk mengucapkannya. Mengingat gua pagi hari udah bukan lagi kayak dulu, yang bisa masih agak leha-leha. Semakin kesini, gua bangun pagi udah langsung planning apa aja yang mau dilakuin hari ini.

"Sengaja bapak mengucapkan selamat ulang tahun spesial ini jam segini, karena kalau pagi-siang-sore bapak khawatir kamu lagi kelas atau lagi meeting." ujar bokap di telpon.

Kalau kakak emang dasar lagi pergi keluar kota, dia baru dapet sinyal malam ini jadi mumpung dia dapet sinyal.

Sebenarnya satu per satu hadiah sudah diberikan, mungkin saatnya gua memberi. Ya tapi namanya hidup ada aja ya yang rese.

Gua gak ngerti sama manusia yang satu ini. Adalah lawan jenis di kampus, beda setahun, rajin BBM. Sayangnya gua kalo nanggepin itu sambil ngerjain tugas, browsing, jadi kesannya nyuekin. Panas ya kalau dicuekin, bagi orang yang haus perhatian. Kalau gua sih cekakakan aja, dicuekin, ya udah masih 6,3 miliar manusia di dunia kok repot amat sih.

Gua gak ngerti, sungguh gak ngerti, dia ngomong apa gua bales ngomong apa, tau-tau rese, tau-tau berantem di messenger. Dia tau-tau teriak : LU GA DEWASA SAMA SEKALI.

B*tch please.. yang mabok siapa nih?

Bisa bener..mang enak dibilang gak dewasa yo, ha ha ha.. iya sih kapan gua dewasanya ya.
Bisa juga salah.. kalau gua gak 'dewasa', mana bisa gua kuat jalanin hidup anak broken home begini.  

Ha ha tapi gua ketawa aja, ini gua kenapa lagi, lagi mabok kali, namanya juga banyak tugas. Makanya gua gak pernah peduli gua gimana. Pokoknya gua sehat, ya udah beres semuanya. Perintilannya.

Eniwei yo, selamat ulang tahun ke-21 ya. Lu pasti seneng banget dapet selamat dari nyokap, bokap, kakak.. karena belakangan lu kangen kan sama mereka. Mungkin ga ada pelukan dan kecupan hangat dari kakak, nyokap, bokap, tapi doa-doa mereka yang bikin gua termotivasi buat membahagiakan mereka. Bapak, Ibu, Mas, sabar ya..aku lagi nyusun hal yang menggembirakan buat kalian. 

 


Minggu, 04 Maret 2012

Adikku Psikolog Hebat

Emang dukungan keluarga paling bisa dijadikan mood booster dengan dosis maut!

Sejak kuliah psikologi, klien bukan cuma temen yang non-psikologi, even bokap yang entah dimana beliau berada semoga sehat-sehat saja, nyokap, dan terakhir adalah kakak jadi kliennya. Sebenarnya gak boleh sih buka praktik sebelum S2, ah tapi boleh dong latihan jadi konselor khusus kepolisian, (tetep ngeles). Sangat disayangkan kakak untuk kedua kalinya mengakhiri hubungan romantis. Mana dia lagi ekspedisi buat cerita Cincin Api.

Gua sih ga peduli gimana proses broke up atau gimananya, sebagai psikolog *tsaaaahh* gua mikirin well being kakak gua. Aih mentang-mentang tugas soal well being, jadi well being mulu yang dipake istilahnya. Kebiasaan banget dah mas Bram satu ini kalo nemu istilah aneh, susah, jarang banget dipake, dipakee terus ampe nemu istilah baru lagi.

Rabu minggu lalu kakak mau nelpon dari Sumatera, berhubung batere hape lagi sekarat jadi terpaksa di-cancel. Sedih sih, kaga tega kalo bayangin orang merepres stressornya. Mana stress itu ngaruh ke fisik sama kognitif. Kan kalo kakak gua stress ditengah kerja, kesian dia juga. Mana selalu ada aja masalah teknis kalau kakak nyoba ngontak gua, akhirnya Kamis malem kakak berhasil nelpon dan konseling sama adiknya.

Psikolog Handal - Bramantyo Adi (M.Psi)
Selesai konseling, dia tidur dan sempet post status messenger seperti gambar di atas.

Jarang-jarang ada psikolog laki-laki bisa menghandle keluarganya sendiri.

Segala Keribetan Ini..

Makin naik semesterya, kualitas tugas makin tinggi, dan bodohnya gua selalu memberi sentuhan kualitas tinggi yang berimbas pada semester berikutnya kualitas tugasnya makin tinggi..tinggi dan tinggi.. alias makin susah. Ada juga dosen yang trauma sama perilaku senior yang mengutip secara asal kemudian menyebabkan juniornya harus mengutip secara betul dan tepat. Imbas lebih lanjut, ditengah waktu yang sempit karena udah kepotong macet, tidur, bantuin orang tua, dan sebagainya gua lebih sering berdoa semoga tetap bisa nugas. Belum lagi efek laten labelling saat SD membuat mahasiswa memiliki tingkat efikasi diri yang rendah. Efeknya laten lho, simpel, kayak beberapa senior gua hobby banget ngeliat punya gua. Mereka selama satu atau dua semester memang pernah sekelas sama gua dan kebetulan saat itu lagi bisa menciptakan tugas-tugas yang bisa bikin dosen bilang : yeap! this is what I want, straight A score for ya young man!

Sekarang?

Belum tentu..

Sekarang gua bukan cuma ngurusin dirumah, ngurusin seratus dua puluh tiga mahasiswa dibantu tiga puluh mahasiswa di himpunan mahasiswa. Like a boss, it's easy. Be a boss, not so easy.

Kadang suka kesal sendiri sama senior yang kalo di kelas modelnya adem ayem, tapi udah masuk deadline kerjanya BBM mulu.. duile, mau dosen se-killer apapun, coba lu tanya aja kenapa. Masak sih orang digebukin selamanya bakal rasa sakit, adanya bebal. Begitupun dosen, tapi..tergantung gimana lu membawa persepsi lu di depan dosen itu sih he he he.. Makanya, gak usah sok cool, atau sok nurut, di psikologi yang modelnya kayak tadi kalau ketauan sama dosen bisa dikerjain abis-abisan. Justru yang macem gua gini, yang cengengesan, kepo, blangsak, malah ga diapa-apain. Lagian, gua orangnya polos, kalo ga ngerti bilang ga ngerti, kalo males ya males, tapi gak dijadiin satu mental state. Cuma beberapa hari aja, paling dua hari. Abis itu ya balik lagi nugas.

Eniwei lama ga cerita disini, gua masih kebayang blog lama yang udah gak keurus. Ditengah segala tumpukan e-mail, kejar-kejaran sama tugas, sama tanggung jawab plus cita-cita. Ganti peran semudah swipe di iPhone, bikin capek juga. Beruntung masih ada satu hari buat menghabisi fisik.. he he he maksudnya buat olahraga. Eniwei soal olahraga, id gua masih kuat lho. Masih mikir, udah ga usah olahraga berat-berat, mending makan aja dijaga.

Ajaib ya..

Hmm.. ada tugas hari Selasa, sampe sekarang gua masih nyari definisi operasionalnya. Gila ga sih..
Kalo menurut kalian kelakuan gua mainstream, let me know yang ekstrem.


Rabu, 29 Februari 2012

Surat Berisi KHS

Rese ya kampus, giliran IP gua agak gak beres dikit aja, surat langsung dikirim ke rumah. Perasaan dua semester lalu gak gitu-gitu amat. Memang sih kalau dibanding semester I, IPS gua bisa dibilang terjun bebas 0,24 poin. Entah kenapa walau terjun bebas, tapi kualitasnya gua rasa beda banget antara semester I sama III. Karena di semester I ada nilai C, sementara di semester III dengan segala kegilaan, kesibukan, kerumitan perkuliahan, gak ada nilai C sama sekali. Puas sekali rasanya!

Nyokap cukup udah pewe bahkan kaget ngeliat IP gua bisa nembus diatas 3,00. Sayang ada hal yang bikin beliau kecewa, di surat masih tertera nama bokap. Gua lupa ngubah atas nama siapa surat itu dikirim ke rumah. Ke bokap? Bokap gua aja bisa dinyanyiin pake lagu Ayu Ting Ting : kemana...kemana...kemana.... Sayang aja self esteem gua udah bagus, jadi sosok bokap proporsinya gak gede banget lah yau.


As I Grow Up

Gua sendiri kurnag tahu pandangan ideal dari siapa menyebutkan semakin anak bertumbuh dewasa, maka kualitas komunikasi interpersonal anak-orang tua akan lebih baik. Sementara saat belajar psikologi perkembangan, gua belum menemukan pembuat teori yang menyebutkan hal demikian. Lucunya, saat kemarin membahas soal dewasa (yang nulis blog udah masuk usia dewasa awal). Sebaliknya, konflik malah diperlukan untuk perkembangan psikologi dewasa awal, tapi jumlah konflik juga gak boleh banyak-banyak. Entar adanya malah stress, berabe brohh! Used to be, bertigaan dirumah (gua, nyokap, kakak) sangat sulit berkomunikasi. Variabel bebas seperti kesibukan, gak termasuk variabel yang berpengaruh kenapa kita bertiga sulit berkomunikasi. 

Namun, semkain kesini, walaupun nyokap sibuk di kantor, kakak sibuk di kantor, gua sibuk di kuliah. Gua merasa kualitas kita berkomunikasi sudah mulai menuju arah positif. Mungkin karena anak keduanya kuliah psikologi, sehingga baik kakak dan nyokap merasa lebih percaya kalau cerita-cerita dan mengungkapkan pendapat. Psikolog gitu.. 

Seandainya bokap ada, mungkin hal ini lebih baik, kenyataannya. Bokap gak pernah ada, jadi syukuri apa yang ada. Toh sekarang nyokap udah punya dua laki-laki dewasa yang bisa diajak dialog. 

Selasa, 07 Februari 2012

Pra-Ujian Dasar

Selamat malam bloggerworld,

Malam ini post berjudul Pra Ujian Dasar, kenapa saya menyebut istilah ini? Sebenarnya saya menggunakan istilah ini karena pendidikan psikologi memang panjang dan menuntut kesabaran yang tinggi.

Kalau di Universitas Paramadina, senior sering memberitahu saya salah satu syarat jadi mahasiswa psikologi adalah mampu melewati seluruh mata kuliah di Semester V. Menurut pengakuan senior, disini mahasiswa diuji ketahanan fisik dan kognitifnya. Karena di semester ini mahasiswa akan berhadapan dengan tugas setiap minggu dari tiap mata kuliah, ditambah dengan tutor tes-tes psikologi seperti tes bakat, tes intelijensi, penyusunan skala psikologi (konon ini adalah mata kuliah yang menjadi indikator dasar *lap keringat di jidat, fisik menunjukkan ekspresi kecemasan* di 'ujian dasar').

Sementara saat ini saya sudah memasuki semester empat, sekiranya akan selesai dalam kurun lima bulan kedepan. Setelah itu saya akan memasuki semester lima.. semester ujian dasar.

Yah, siap tidak siap semua harus bisa dilewati dan lulus.

Tugas-tugas mulai berdatangan satu per satu, bedah jurnal, siapkan materi untuk pertemuan berikutnya, bentuk grup 2-3 orang atau 4-5 orang, atur kelas pengganti karena dosen bersangkutan tidak bisa hadir, mendadak agenda panduan mahasiswa penuh dengan seluruh peraturan di tiap mata kuliah.

Rabu minggu ini, kelas pengganti psikologi perkembangan II di mana lagi-lagi saya jadi penanggung jawab kelas. Kalau boleh jujur sudah hampir empat semester selalu saya yang jadi penanggung jawab kelas. Sekarang ibarat di sebuah divisi, saya sudah menjabat sebagai kepala penanggung jawab kelas. Sekalipun teman-teman yang lain menjadi penanggung jawab kelas, tetap harus dibawah pengarahan saya. Kalau dulu mungkin saya bisa-bisa saja menerima sampingan sebagai penanggung jawab kelas, namun saat ini, peran saya tidak hanya sebagai mahasiswa, juga sebagai ketua Himpunan Mahasiswa. Hal ini menjadi tantangan karena pada kehidupan di jenjang pendidikan terdahulu saya mana pernah ikut campur urusan manajemen kelas. Beruntung sekarang saya ada di kelas yang teratur dan terkoordinasi walaupun perilakunya berantakan dan menyenangkan.
emudian

Sebagai pemanasan pada mata kuliah ini dosen menugaskan mahasiswa untuk berbincang dengan individu remaja dan dewasa. Remaja dibatasi umurnya di rentang 13-19 tahun, dewasa rentang umurnya dimulai dari 25 tahun sampai.. sampai.. sampai dewasa akhir kalau bisa dapat subjeknya. Batasan lainnya adalah subjek dari kedua kohort (grup umur) ini harus stranger, hal ini menjadi tantangan bagi individu yang gak bakat jadi psikolog (iya, termasuk yang nulis blog ini). Ha ha ha..

Akhirnya selesai kelas psikologi Industri Organisasi dan ngobrol-ngobrol lucu sama dosen di ruang program studi, saya ngajakin Ola - teman sekelas yang asik banget kalau udah urusan tugas-menugas ke convinience store berjudul Seven Eleven Jl. Balai Pustaka..

*lanjut di post lainnya ya*

Selasa, 31 Januari 2012

Kuliah Nggak Kuliah, Nugas..

Kisah ini berawal dari Senin sore seusai kelas psikologi perkembangan II dimana saya ditonjok, uhuk, maksudnya ditunjuk sebagai penanggung jawab kelas (saking dosennya percaya banget ya sama saya huhuhu.. efek negatif terlalu akrab sama dosen) dan beliau mendoakan semoga dengan menjadi ketua kelas saya bisa sambil melepas masa lajang (dan gua tau itu gak ada hubungannya..bisa-bisanya aja dosen sama anak-anak di kelas 107 pada membuat skenario biar gua yang kirim-kirim e-mail isinya materi ke mereka aaa.. zzzzz).

Seusai kelas, gua berjalan ke area rektorat, tiba-tiba muncul Bu Ayu-dosen metode penelitian kuantitatif dan Psikologi Industri Organisasi. Sekedar gossip, katanya dosen ini killer. Katanya.. kalau kata guru IPA gua jaman SD - Pak Saiman, jika mendengar kalimat dengan katanya, maka info tersebut perlu diuji validitasnya (asek.. campur sama psikometri nih ye bahasanya)

"Tyo, besok saya nggak bisa ngajar karena ada keperluan, tolong arrange kelas pengganti.."


BESOK LIBUR!


YEAAAY! *kebas-kebas tali kolor*

Heh, dasar mahasiswa malas, gua sih pantes bilang diri gua males. Kerjaan gua udah kayak apaan, nongol sebelon anak-anak nongol dan pulang sesudah anak-anak psikologi pulang. Gila gak sih? (nggak tuh - polantas) (aah diem deh lu pak! - gua) Gila buanget, sumpah lo kasihan banget *entah kenapa belakangan ini penulis blog sering mengasihani diri sendiri, abaikan saja*

Selesai arrange kelas, jemput nyokap.. kita lanjut keesokan harinya.

Hari ini tugas gua adalah ngambil mobil dinas nyokap. Tugas kuliah? Ah, lupakan.. Semakin kesini saya mesti menyampingkan tugas kuliah, kuliah gak keurus juga gak masalah. Rese kan? Giliran gua udah semangat kuliah, ada aja penghalangnya.

Beh, lu mesti tau gan.. Kuningan siang hari macetnya jahanam. Dari mau ambil mobil, keluar bengkel, macet-macetan depan Ambasador (hakikat macetnya itu tidak gua pahami sama sekali). Perasaan nih mobil udah enteng-enteng aja.

Nah, sore harinya gua ganti mobil nih.

Terus gua nyetir.. eh buset, kok mobil yang ono lebih enteng daripada yang entu ya??

Pesan moral : apabila anda jenuh dengan mobil baru, cobalah anda mengemudikan mobil yang butut.. sehingga saat mengendarai mobil baru, rasanya feelin' so fly like A G6.

Minggu, 29 Januari 2012

Psychology Tragicomedy


Hadeh, gua lagi gak  bisa tidur nih di rumah ada renovasi kusen pintu. Maklum, rumah pakde yang udah gua tempatin sama nyokap dan kakak kusennya udah seumur Indonesia merdeka. Kusennya itu sedang mengalami pelapukan laten karena udah digerogotin sama rayap. Bete-nya poll ya, mana tadi siang sebelon tewas di tempat tidur juga nerima e-mail ajaib soal almamater SMA. Esmosi jiwa lah yau..

Bangun tidur, ngisep debu rumah.. buka Facebook, di newsfeed muncul seperti gambar seperti ini. Gambar ini khas dari 9gag.com (situs komedi yang lagi gua gandrungi), kalau kata yang bikin komik ini jenisnya rage comic. Rage comic, rage artinya ngamuk lho di bahasa Indonesia?

Thank's Zasha 'Jakaticon Rojanol', PSI'10 for make me trolololing in the deep! 

Literally, memang inilah yang terjadi pada para mahasiswa psikologi saat awam tahu mereka mahasiswa psikologi. Ada-ada aja, mulai dari curhat, baca kepribadian, psikolog = psikiater. 

Sabtu, 28 Januari 2012

I am Sad

Malm ni ditengah mengamati timeline twitter sementara setiap orang sibuk membalas dan melakukan aksi retweeting terhadap teman-temannya, tiba-tiba saya merasa sedih. Kok saya kehilangan banyak hal, tepatnya merasa kehilangan banyak hal sejak mulai mengabdi selama hampir empat semester. Banyak hal yang gua dengarkan, setiap hal yang ingin gua share selalu mendapat respon yang mengecewakan ditengah gua sendiri butuh dukungan.

Maka selepas semester empat ini, aku akan kembali merengkuh hidupku.




Minggu, 22 Januari 2012

My Wildest Dream

You have a wildest dream? 
I have than one, 


Let me share my wildest dream over here.. No matter what people saying, 

1) Mimpi paling liar yang pertama adalah menjadi perwira psikologi di polisi, menurut gua ini tingkat keliarannya udah lebih dari 10 pada skala satu sampai sepuluh. Karena tidak lama lagi akan terwujud.

2) Mimpi paling liar yang kedua adalah menjadi bapak yang selalu ada buat anak-anaknya. Bisa belajar menyayangi anak, mendidik mereka, mengajak mereka bersenang-senang dan melepas mereka sebagai individu unik. Skalanya adalah 20 dari satu sampai sepuluh (bener-bener gila).

3) Mimpi paling liar yang ketiga adalah memiliki keluarga yang utuh, ada gua sebagai bapak, pasangan sebagai ibu dan anak-anak yang..ya anak gua, seimbang. Disiplin iya, ngocol juga iya. Skalanya..gak terbatas. Seratus? Lebih.. tidak ternilai.




Jumat, 20 Januari 2012

F.R.I.E.N.D.S

Wah kali ini bapak psikolog tidak akan membicarakan dinamika perilaku para tokoh di serial komedi favorit sepupu-sepupunya si bapak psikolog ya. Eniwei selamat ya, sejak blog ini diluncurkan, setiap dua atau tiga hari kalau buka statistiknya, ada aja yang ngunjungin.

Hari ini gua seneng banget, bisa berkumpul lagi sama Kristelin dan Mikha, dua sahabat gua sejak kelas 4 SD. Well.. udah ampe busuk kali kita temenan dan berbagi kabar burung tidak jelas asal-usulnya setiap bertemu. Kebetulan tangga; 16 Januari kemarin Kristel ulang tahun ke-21. Tadi siang waktu ketemu di depan Marks & Spencer MKG 3 udah saling mencela,

Kristelin : "Eh siapa sih yang duluan umurnya 21 abis gua??"
Gua : "Gua dulu abis itu Mikha,"
Mikha : "HA HA HA... TUAAA!"

Bagi kita bertiga, umur dua puluh udah tua banget, iyalah kenalnya sejak masih pake seragam kotak-kotak lucu.

Mikha, Kristelin, Tyo - 10 tahun dari tahun 2002

Friensdship is never look so sweet like this.

Eniwei karena mereka ini adalah individu yang reliabilitasnya tinggi, sekalian gua mohon doa restu selesai S1 Psikologi lanjut daftar jadi polisi. Hehehehehe!


Rabu, 18 Januari 2012

Lepas..Dinas..Malah..Dipanggil..Lagi..

"UAS SELESAIII!!!" raung gua dalam hati,

plentung!


BBM masuk..

-seorangtemanlamayangkurindulamatakbertemupascalulusSMA-

BROOO NGUMPULNYA JUMAT YA? SABI KAN?

-balasandarigua-

Woles sist! Pokoknya jadwal gua Jumat buat lu!

Ke lokasi tempat para petinggi mahasiswa,

"Yo, Senin datang ya ada studi banding."

draft : *rrrr... I need vacation.. I think I'm going to burnout-psychologically. Need CTO!*
sent : "Ok.. Pasti gua dateng."

Minggu malam..

BBM masuk..

-sesamajenderalbedakecabanganBBM-

Yo, besok dateng ya studi banding. Siapin materi keorganisasian.

DAFUQ??
FFFFFFUUUUUU???

draft : *buset..gua kan orang lapangan, ble'e soal organisasi*
sent : "On progress!"


Bikin powerpoint presentasi, terus lupa kalo nyalain laptop pake listrik *efek baterai bocor*, terus laptop gua pindahin karena ibunda tercinta mau pinjem kirim e-mail. Recently laptop nyokap entah kenapa gak bisa dicolokin internet. Padahal tanpa harus setting aneh-aneh, colok kabel, langsung bisa dipake.

Keesokan paginya..

*buka laptop lagi.. file presentasi mau dimasukin ke flashdisk*

Starting Windows
Welcome
bla bla bla bla
Microsoft Powerpoint 2010
Recent Documents

KEMANA FILE TADI MALEM YAK?? PERASAAN UDAH GUA SAVE

dafuq.

Mesti bikin lagi.. Sialan.

Sampe kampus

EH ITU DOKUMEN JAHANAM BARU ADA AUTORECOVERY-NYA.
NGESELIN GAK SIH?

*tsk...tsk..psikolog harus tenang*

Co-paste.. presentasi siap!

APAA?? MALEM-MALEM BIKIN PRESENTASI?? FFFUUU!



Beruntungnya bro.. gua bikin presentasi yang sifatnya gestaltis alias keseluruhan. Yaiyalah, namanya juga psikolog, kerjaannya nanganin orang, orang sekalipun dia difabel tetep aja harus dilihat secara keseluruhan. Walhasil tanpa gua sadari udah bikin satu presentasi yang cukup komprehensif. Seusai presentasi saya dihampiri dan ngobrol dengan Tommy Gultom dari Biro Pengembangan Organisasi - HIMAFISIPAL (panjang yah nama HIMA mereka).

Well.. gua puas dengan studi banding kali ini, terus pas gua sadari.. gua udah mewakili HIMA Psikologi.
Apakah kepikiran sampe sejauh ini? Boro-boro..










Random Notes At My Holiday

*Recently woke up*
*Yawning*
*Log on to 9gag.com*

DAFUQ!
FFFUUUUU!!

GARING!

*beralih ke blogger*

KENAPE LIBUR CUMA SEMINGGU?? Sungguh almamater gua kali ini jahanam.

*garuk-garuk tembok*

Eniwei temen-temen yang kupu-kupu aja ngeluh, apalagi gua yang full-time-psychology-soldier. Come when people just wake up, go home when people sleep. *tsaah*

Namun Tuhan sungguh adil, walaupun saya lelah, namun masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama teman-teman tercinta. Besok makan-makan sama Zasha yang birthday girl tanggal 11 Januari. Terus hari Jumat besok akan kembali berkumpul bersama sahabat tercinta, Mikha dan Kristelin (yay! Well apalagi nih yang harus kita achieve? Jadi alumni PL-Tarki? DONE! Hahahaha!).



Senin, 16 Januari 2012

Proficiat Statistica Psychologos

Alah.. ngasal euy judulnya, maksud saya biar keren. Karena kalau judul "Proficiat Statistika Psikologi" dirasa kurang meriah. Aseek..

Pagi ini proficiat langsung meluncur dari mulut seekor Bramantyo saat mendengar kabar nilai Statistika II sudah keluar. Sebagai calon psikolog yang ingin berkarya sebagai Unit Analisa Perilaku di kepolisian dengan latar belakang minimnya stimulus untuk bagian penalaran logika.. sungguh sebuah penderitaan saat pertama kali  belajar hitung-hitungan di psikologi. Mending gua belajar filsafat yang dinilai lebih sadis sama satu kelas. Ha ha ha!

Naah.. pagi ini setelah login ke Sistem Informasi Akademik Paramadina alias SIAP, tahu-tahu muncul nilai

B -

YEAAAAHHHH!!!

Akhirnya dapet nilai B-

Terus gua pengen joget-joget nista gitu di kantin.. kayak iklan salah satu seluler kenamaan negeri.


YES! IPK BISA DI ATAS 3,00 SEMESTER INI!!

Yep! 

Alhamdulillah.. proficiat Bramantyo Adi!

Rabu, 04 Januari 2012

"Bapak..."

Pak Bramantyo
Masih misteri kenapa banyak yang suka manggil gua dengan 'bapak' daripada 'mas'. Paketu atau Pak Ketua (yah, efek jabatan jadi kepala pembantu mahasiswa psikologi) - belakangan sangat santer di kampus. Nah, kalau dikampus begitu, rupanya di luar, apalagi kalau jalan sendiri nyetir mobil, pasti selalu disapa : pak. 

Ceritanya, ditengah hujan mengguyur Jakarta, nyokap minta tolong anterin fotokopi sama beli sepatu. Selesai fotokopi, mobil bergeser ke mall yang gak jauh dari tukang fotokopi (cuma muter yeh!). 

Saat mau keluar dari parkiran, 

"Pak, mau keluar ya?"
"Ya, mau keluar,"

Tidak ada hal yang aneh sampai nyokap masuk mobil sambil cekikikan  puas banget : 

"Hahahaha kamu dipanggil bapak-bapak melulu." 

Hadeh.. perasaan gua gak kumisan amat, gak buncit-buncit amat perutnya, suara juga gitu-gitu aja. 

Kebiasaan beberapa orang memanggil gua dengan bapak, bahkan sukses membuat polisi ngakak saat lari pagi. 

Uhuk.. wibawa gua udah skip, dari ababil langsung jadi bapak-bapak. 


Selasa, 03 Januari 2012

Social Psychology II : Passed!!

I guess.. lu cuma butuh buku Baron, Branscombe & Byrne buat besok - Horatio Caine
Buset gua selama satu semester, uhuk.. Bahkan dua semester belajar psikologi sosial apa maknanya ya?

*jangan ditiru ya, ketauan kalau di kelas pas dosen kasih pemaparan dan bentrok sama mood yang ga asik, atensi ke dosen melipir ke layar BB/laptop/iPad/Galaxy Tab*

Cuma inget saat presentasi psikologi terapan : ngerusuhin satu kelas dengan pemaparan kelompok tentang perilaku kriminal. 

Terkadang bingung dan kesal kalau mempelajari satu mata kuliah yang menurut kita ga jelas juntrungannya. Ini maksudnya apa..penerapannya gimana.. Setelah saya mendapat 'hidayah' *err..euh..* bahwa saya sedang mempelajari manusia secara sosial... Gotcha! Runutin aja pembentukan perilaku di satuan individu sebelum masuk ke dalam satuan kelompok. 

Wah mana udah magrib, tadi siang mantengin laptop karena mesti ngirim slide ke temen, mana slidenya banyak.. Bla bla bla..

*terdengar suara buku tebal dan kulit beradu*

Ok! Psisos 1 gua lulus, psisos 2 performa gua meyakinkan dan harus dapet A! Nilai A adalah harga mati!! Eniwei psikologi sosial masuk ke perilaku kriminal. Jadi mesti wajib banget deh ngerti pembentukan perilaku manusia dalam ranah sosial. Cuy! Walopun open book yah dan masbram menguasai buku pedoman psikologi sosial berbahasa Inggris, tapi kalau kaga ngerti hakikatnya (cih! Hakikat..macam belajar filsafat ilmu dan logika saja lau!- Jakaticon Rojanol, mahasiswi psikologi yang punya cem-ceman berwujud manusia setengah medussa) ya wis yuk dadah bye bye! 

Belajarpun cuma dasar-dasarnya, tentang diri manusia. Psikologi sosial - diri manusia - konsep diri - self esteem/harga diri/evaluasi diri - efikasi diri/self efficacy - self knowledge - self presentation pada tingkat dasar dilanjutkan pada interpersonal attraction - close relationship - prosocial behavior - aggression - people in group.. *yang ngetik ngos-ngosan* leadership - decision making.. 

It won't be easy,
I think. 
Malam itu akhirnya cuma belajar pembentukan diri secara sosial dan beberapa dari pembentukan diri dalam grup sosial. Waktu menunjukkan hampir tengah malam, udara semilir dingin menyenangkan, proyeksi-proyeksi kognitif tentang nyamannya tempat tidur mulai menggantikan proyeksi kognitif bagaimana cinta itu terbentuk dalam psikologi sosial.

Keesokan harinya..

Didepan saya sudah terdapat buku psikologi sosial yang dulu dianggap kurang jelas dibanding buku psikologi sosial karangan Prof. Sarlito, bolpen gratisan dari World Bank, soal, kertas ujian plus dosen tercinta, Pak Haris yang bertindak sebagai pengawas yang hobby-nya nyelain mahasiswa senior. 

5 kasus, pilih 2, jelaskan dinamika psikologi sosialnya.

- Kasus tawuran
- Kasus demonstrasi kepada presiden
- Kasus perceraian artis yang kaga ada angin kaga ada hujan tau-tau cerai
- Kasus pembiaran anak kecil dua kali dilindes mobil baru ditolong
- Kasus ababil terlibat kriminal. dengan teman-temannya dari kalangan ekonomi menengah untuk kepentingan penerimaan diri secara sosial.

Kayaknya gua abis waktu buat baca seluruh kasus dan milih teori. Maklum, dosennya peneliti, teori kurang deskriptif terhadap kasus. Nilai kurangin! Mahasiswa kurang menggambarkan variabel dalam dinamika perilaku, nilai kurangin! Mahasiswa gosipin si dosen, langsung drop out dari kampus *ehem..hiperbol*. Dosen tiba-tiba masuk ke kelas mahasiswa saat ujian mata kuliah yang bukan 'lahannya', mahasiswa bilang : wahh terjadi cinta nih, cek buku Baron, Branscombe, Byrne bab close relationship cing!!!  

Dua kasus gua pilih tentang pembiaran terhadap anak kecil sama perceraian. Teorinya mulai dari prososial, gambaran hubungan antara anak-ibu, konformitas, kepatuhan buat kasus pertama. 

Buat kasus kedua pake teori terbentuknya cinta, bagaimana pernikahan bisa long-lasting. Itu berape teori?? Enam teori juragan!! Nulis dan analisa enam teori itu bikin manyun bin cenat-cenut tangan. Belon lagi saat social comparison sama kursi sebelah..

"Anjrot!! Itu kok pada bikin novel sih di kertas ujian??" (Baca : kok jawabannya panjang-panjang amat sih? Padahal sama-sama aja teorinya!)

Yah kalo yang sehari-hari kepinteran, pas UAS bikin 'novel' atau 'outline' skripsi itu mah wajar! 
Lah yang masuk kategori mahasiswa psikologi distribusi normal?? Itu indikasi terdapat korelasi positif signifikan antara variabel teknik ujian open book dan variabel minat belajar siswa! 

Kalau saya : "Aduh! Itu pada bikin outline skripsi ya???" <-- efek sering membantu senior menyusun skripsi #tidakpenting! #abaikan! #banyakgaya! 

Hasil social comparison dalam kelompok umur sama yang negatif akan memberi dampak pada menurunnya evaluasi diri/self esteem mahasiswa psikologi semester 3 serta perubahan locus of control internal..hingga menghasilkan perilaku-perilaku abstrak menjelang jam ujian berakhir.  

Next pass : Basic of  Psychological Testing

Senin, 02 Januari 2012

Now Watching : Criminal Minds

*autotext mupeng-mesra mode engaged!*
Dear creator of Criminal Minds

Kenape sih elu kepikiran bikin serial tentang dinamika perilaku kriminal?
Eniwei elu udah Ph.d ya di psikologi? Sungguh.. baru dua episode dari satu season gua tonton demi mempelajari penerapan psikologi di ranah kriminal dan hukum diriku dibuat menganga dan terkagum-kagum.
Lu lebih sesuatu banget daripada jambul khatulistiwanya Syahrini!

Gara-gara elu gua jadi kepingin masuk polisi terus gawe jadi analis perilaku, kalo kerjaan ntu gak ada di POLRI. Might be I'm the first behavioral analyst. 





Psychology Statistics

Seandainya covernya begini gua semangat belajar
Sebenarnya gua udah dikasih tau sama guru SMA kalau kuliah psikologi ada matematika-nya. You can't avoid it. Yah, setelah pensiun dari dunia hitung-hitungan di SMA selama kurang lebih 9-10 bulan, masuk semester dua.. di daftar mata kuliah ada tulisan :

STATISTIK 1


Okay.. agak berlebihan memang, sampe diganti warna font-nya jdai merah. Mengenang bagaimana histeria-nya mahasiswa psikologi yang enam bulan full belajar teori psikologi tanpa harus mengenal hitung-hitungan (tapi mengenal filsafat *nangis*). Yah kurang lebih ekspresi kita saat menjalani hal ini adalah sebagai berikut.

Afeksi yang ditampilkan fisik saat mendengar 'statistik'


Yah, menurut lu aja yang memiliki kecerdasan logika pas-pasan ditambah lagi kuliah psikologi dimana selalu ada sesuatu dibalik perilaku manusia. Eniwei, gua kayaknya terkutuk urusan itung-itungan, sampai senior menghibur dengan mengatakan : udah, lo skripsi kualitatif aja yo. Itu udah jalan hidup. 

Lucu kalau diinget-inget sampai sekarang bisa memahami statistik tingkat dua untuk psikologi. Sebenarnya sama aja sih statistik baik di psikologi atau di program studi lain. Gak ada yang nakutin banget. Kebetulan aja beberapa teman-teman gua di prodi seperti komunikasi, teknik informatika, manajemen dapetnya bener-bener gak pake dasar. Kalau di psikologi dapetnya dari dasar (dan harus gua akui akhirnya kalau mau jadi psikolog saklek juga harus bisa baca laporan statistik), kemudian materi di tingkat dasar itu bakal kepake lagi di tingkat lanjutan. Bisa dibayangin sistem memori belajar-ujian-lupakan sama sekali gak bisa dipake di psikologi.

Akhirnya setelah apes di statistik 1, di statistik 2 gua berusaha melawan kemalasan sama angka-angka. Kalau gak bisa di hitung manualnya, gua kejar di SPSS yang kebetulan lebih susah pula kalau gak ngerti dasar hitungan manualnya. Di akhir mata kuliah statistik II gua lebih banyak tersenyum melihat nilai kuis yang tidak memuaskan, setidaknya udah berusaha yang terbaik. Soal statistik di psikologi..mending dijalani, don't ask don't tell. Karena semester empat besok masih ada metode penelitian kuantitatif dan psikometri. 

Ok.. parabola ini menunjukkan tidak ada hubungan linieritas antara IV dan DV dalam uji analisa regresi
Hahaha.. tadi pagi konyol banget gua kejebak sama hitungan analisa regresi.

Eniwei bagi awam, biasanya gua suka kerjain : eeehh gua bisa ngeramal lhoo... *terus pada nengok gitu..beranggapan psikologi bisa meramal..padahal kaga*, tapi pake statistik.. *terlihat mas bram dilempari buku filsafat setebel naujubilah bin jalik sama pemirsa*

Ya, analisa regresi bisa digunakan untuk memprediksi atau bahasa primbonnya meramal. Namanya ngeramal ilmiah ya kudu pake data atuh!

Hipotesa 

Hipotesa null : tidak terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying siswa 


Hipotesa alternatif : terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying siswa

Uji linieritas.. sudah terpenuhi.. 

Bla bla bla bla.. 

Apakah persamaan regresi bisa digunakan untuk meramal? 
Tidak bisa..karena.. euh.. nilai residunya.. euh.. gua cuma inget semakin besar nilai residu maka persamaan regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan. Nih nilai residunya sih ada.. tapi standar amannya berapa yak?? (ah..skip..skip)

Seberapa besar sumbangan frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying?
Menurut hasil penghitungan nilai korelasi r/Pearson Product Moment menghasilkan skor 0,1789 <--bukan angka sesungguhnya ( >.< ) atau 17,89%. Sehingga ditarik kesimpulan frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying menyumbang sebesar 17,89% 

Soalnya apa lagi ya? Kalau gak salah gua sampai melampirkan jawaban sebagai berikut
Berdasar hasil hitung skor analisa regresi F-empirik menghasilkan skor 3,506 dan setelah dibandingkan dengan F-teoritik dengan signifikansi 5% dan derajat bebas 1 & 5 menghasilkan skor 5,32 maka ditarik kesimpulan tidak terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying siswa. 

Selesai! Semester empat lanjut metode penelitian kuantitatif dan psikometri!

like it or not.. statistic in psychology just like balancing your brain. 
It's just bored when you're imagine how human treating each other, aren't you? 

Next pass : Social Psychology