Senin, 02 Januari 2012

Psychology Statistics

Seandainya covernya begini gua semangat belajar
Sebenarnya gua udah dikasih tau sama guru SMA kalau kuliah psikologi ada matematika-nya. You can't avoid it. Yah, setelah pensiun dari dunia hitung-hitungan di SMA selama kurang lebih 9-10 bulan, masuk semester dua.. di daftar mata kuliah ada tulisan :

STATISTIK 1


Okay.. agak berlebihan memang, sampe diganti warna font-nya jdai merah. Mengenang bagaimana histeria-nya mahasiswa psikologi yang enam bulan full belajar teori psikologi tanpa harus mengenal hitung-hitungan (tapi mengenal filsafat *nangis*). Yah kurang lebih ekspresi kita saat menjalani hal ini adalah sebagai berikut.

Afeksi yang ditampilkan fisik saat mendengar 'statistik'


Yah, menurut lu aja yang memiliki kecerdasan logika pas-pasan ditambah lagi kuliah psikologi dimana selalu ada sesuatu dibalik perilaku manusia. Eniwei, gua kayaknya terkutuk urusan itung-itungan, sampai senior menghibur dengan mengatakan : udah, lo skripsi kualitatif aja yo. Itu udah jalan hidup. 

Lucu kalau diinget-inget sampai sekarang bisa memahami statistik tingkat dua untuk psikologi. Sebenarnya sama aja sih statistik baik di psikologi atau di program studi lain. Gak ada yang nakutin banget. Kebetulan aja beberapa teman-teman gua di prodi seperti komunikasi, teknik informatika, manajemen dapetnya bener-bener gak pake dasar. Kalau di psikologi dapetnya dari dasar (dan harus gua akui akhirnya kalau mau jadi psikolog saklek juga harus bisa baca laporan statistik), kemudian materi di tingkat dasar itu bakal kepake lagi di tingkat lanjutan. Bisa dibayangin sistem memori belajar-ujian-lupakan sama sekali gak bisa dipake di psikologi.

Akhirnya setelah apes di statistik 1, di statistik 2 gua berusaha melawan kemalasan sama angka-angka. Kalau gak bisa di hitung manualnya, gua kejar di SPSS yang kebetulan lebih susah pula kalau gak ngerti dasar hitungan manualnya. Di akhir mata kuliah statistik II gua lebih banyak tersenyum melihat nilai kuis yang tidak memuaskan, setidaknya udah berusaha yang terbaik. Soal statistik di psikologi..mending dijalani, don't ask don't tell. Karena semester empat besok masih ada metode penelitian kuantitatif dan psikometri. 

Ok.. parabola ini menunjukkan tidak ada hubungan linieritas antara IV dan DV dalam uji analisa regresi
Hahaha.. tadi pagi konyol banget gua kejebak sama hitungan analisa regresi.

Eniwei bagi awam, biasanya gua suka kerjain : eeehh gua bisa ngeramal lhoo... *terus pada nengok gitu..beranggapan psikologi bisa meramal..padahal kaga*, tapi pake statistik.. *terlihat mas bram dilempari buku filsafat setebel naujubilah bin jalik sama pemirsa*

Ya, analisa regresi bisa digunakan untuk memprediksi atau bahasa primbonnya meramal. Namanya ngeramal ilmiah ya kudu pake data atuh!

Hipotesa 

Hipotesa null : tidak terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying siswa 


Hipotesa alternatif : terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying siswa

Uji linieritas.. sudah terpenuhi.. 

Bla bla bla bla.. 

Apakah persamaan regresi bisa digunakan untuk meramal? 
Tidak bisa..karena.. euh.. nilai residunya.. euh.. gua cuma inget semakin besar nilai residu maka persamaan regresi tidak bisa digunakan untuk peramalan. Nih nilai residunya sih ada.. tapi standar amannya berapa yak?? (ah..skip..skip)

Seberapa besar sumbangan frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying?
Menurut hasil penghitungan nilai korelasi r/Pearson Product Moment menghasilkan skor 0,1789 <--bukan angka sesungguhnya ( >.< ) atau 17,89%. Sehingga ditarik kesimpulan frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying menyumbang sebesar 17,89% 

Soalnya apa lagi ya? Kalau gak salah gua sampai melampirkan jawaban sebagai berikut
Berdasar hasil hitung skor analisa regresi F-empirik menghasilkan skor 3,506 dan setelah dibandingkan dengan F-teoritik dengan signifikansi 5% dan derajat bebas 1 & 5 menghasilkan skor 5,32 maka ditarik kesimpulan tidak terdapat pengaruh signifikan antara frekuensi menonton sinetron terhadap perilaku bullying siswa. 

Selesai! Semester empat lanjut metode penelitian kuantitatif dan psikometri!

like it or not.. statistic in psychology just like balancing your brain. 
It's just bored when you're imagine how human treating each other, aren't you? 

Next pass : Social Psychology
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar