Sabtu, 31 Desember 2011

2011 : Cheers For What I've Got and Lost

Well-eleven is a balance to me
Wah tanggal 31 Desember, sepupu gua ulang tahun!

(tanggal tua, dompet tipis, menunggu traktiran >.<)

Tahun lalu, gua masih baru masuk kuliah sebagai mahasiswa psikologi dan melewatkan tahun baru bersama Nita, Caca, Rani, Anggi, Agung, Angga, Doni, Ncie.

No plan, no expectations, do the best God take the rest. Mengawali refleksi akhir tahun 2011, gua ingin memberi satu tema bagi 2011. Yaitu tahunnya polisi. Sejak pertengahan tahun sampai akhir tahun.. gua berurusan dengan namanya mereka.


Korps Tri Brata bersama saya sepanjang 2011
Lost

- kecelakaan si hummer merah lengkap dengan penabrak plus polisi yang rese bikin temper gua naik turun
- si bleki-pun juga dikepruk kacanya menyebabkan laptop nyokap hilang, that's f**ked up moment ever. 
- si bleki lecet-lecet dan sampai sekarang gua belum punya uang buat body repair.


Achieve

Yah namanya bencana yaaah.. mau diapain, kejadian ya kejadian ajah. Semua hal busuk tadi kadang membuat gua mengutip penggalan lirik terbaik di lagu Iridescent : do you feel cold and lost of desperation, you build up hope, but failure all you've known... remember all the sadness and frustration... let it go.. let it go... 


Ha ha ha.. well, karena ditakdirkan sebagai badut transgender, jadi lebih baik gua membahas yang cihuy-cihuy aja yah!!

Tahun 2011 adalah kemajuan dari tahun 2010. Harus gua akui itu, semakin kesini semakin signifikan kemajuan. Coba kalau di flashback ke tahun 2009, gua udah jauh berjalan dan semakin jauh berjalan di jalan ini (jalan apaaan broo??-admin) (jalan apa aja boleh bro...-masbram) (bro..bro..jalan itu kan kuda..-adminjawa) (itu jaran brooo...-masbram) (*terdengar suara admin dan masbram terbahak-bahak*).

Anyway,

Akhir semester II gua mulai berkenalan dengan kepolisian. Awalnya mengantar Rayi (PSI'08) yang lagi skripsi tentang polantas, dia ketakutan kalau harus ke perpustakaan PTIK di Jl. Tirtayasa, Kebayoran Baru sendirian. Menggunakan gua sebagai shield biar gak diliatin sama polisi-polisi yang lagi kuliah (sebenernya gak ngefek sih, hihihii.. udah tau isinya batangan semua, kalo ngeliat rambut kuncir kuda, radarnya polisi-polisi itu langsung menggelinjang tidak karuan sambil menampilkan notifikasi : l..l..l..lady!! ).

Selesai menemani Rayi, di kepanitiaan Elefest gua jadi anggota divisi keamanan. Kalau kata teman-teman seangkatan : Oh Tyo jadi keamanan? Pasti amanlah acara.. muka centeng begitu. 


buset muka singa laut begini dibilang centeng. 


Tiba-tiba ditugaskan buat mengurus izin keamanan dan keramaian. Ini pengalaman kedua setelah saat reuni SMP, gua kebagian bantuin urusan izin keamanan karena dianggap yang paling bisa soal birokrasi diantara Gien, Yoga, Ain, Arthur.. cuma gua. Setelah mengurus izin keamanan dan keramaian, gua malah jadi keseringan berinteraksi sama polisi. Hal ini terus berlangsung, gua pikir setelah outline beres.. Rayi bisa ngelakuin sendiri penelitiannya. Heee.. gak taunya...

"Yo, nanti temenin lagi ya buat pilot study, nanti juga temenin lagi buat bagi-bagi kuesioner." 


Jreng!? Nah lho!

Ya sudahlah, itung-itung nyicil skripsi gua juga.

Tahun ini gua bertindak sebagai fasilitator bagi mahasiswa baru di pro-training campus named Grha Mahardika Paramadina. Ngerasain tuh namanya pergi pagi-pagi buta dan pulang malem-malem siwer beruntung saat itu besoknya belom ada kuliah. Sungguh pengalaman tidak terlupakan. Berpartner dengan senior di psikologi, Kenita Putri (PSI'08) kita bisa jadi partner cihuy. Bramantyo dengan muka yang membuat mahasiswa baru begitu tegang, lengkap dengan segala kedisiplinannya bisa diimbangi oleh Kenita yang centil, riang dan menyenangkan.

Meskipun bukan kelompok terbaik, saat kembali ke perkuliahan interaksi bersama mentee-mentee di GMP  tetap berlangsung. Kadang suka pulang bareng, ngerumpi, ngegosip.

Sekarang setiap ke rumah teman, teman-teman selalu mengenalkan gua sebagai : kenalin, ini ketua himpunan mahasiswa gua. 


Oh well.. Oh My God.

Jujur, ane kurang suka dikenalin jadi ketua himpunan mahasiswa tapi itu jabatan gua sekarang. Jadi.. terima aja deh.

Ya, sejak tahun ini sampai Oktober 2012 saya dikenal sebagai ketua himpunan mahasiswa di kampus. Tiga puluh orang termasuk saya dan wakil membantu seluruh mahasiswa aktif psikologi di kampus. It won't be easy but don't take it hard, only next 10 months. 

Terakhir tentang hidup gua di 2011 adalah : surrounded by police, but none of them catch me. Maksudnya, enam bulan terakhir di 2011 selalu urusan dengan polisi. Bahkan..diajak daftar polisi selesai S1.  Everything happens for a reason, and a reason cause everything happen. 


2012..2013..2014, selesai.

The Day Before NYE

Ok.. I won't upload my dev.psychology assignment video on my youtube
Yehhh bentar lagi tahun 2012. Kaga..kaga bakal kiamat, baru kiamat kalau tiba-tiba gua jadi menteri pertahanan (iya itu kapan mas brammm???-penonton) (hmm 20-25 years later might be?-mas bram) atau baru kiamat kalo bokap ngaku dia suka bohong sama anak-anaknya tentang Ayu Ting-Ting dan ST12.

Anyway..hari ini bisa dibilang hari penghabisan. 

Duit di dompet kosong..
Hatiku kosong (eaaaaaa!! Plakk!)
Bensin di Avanza setengah kosong dan di 'Hummer' merah juga setengah kosong..

Jadi hari ini niatnya gw ke rumah Icha'mbay' di Depok. Niatnya main-main, ngaco-ngacoan lah, pokoknya biar ngaconya kelar. Daripada direpresi, mengalami reaksi-formasi dan muncul pada perilaku yang diobservasi..malah gak asik! Biasanya dimana ada gua, Mbay, disitu ada Fani dan Aldi. Udah mau kontak Aldi, si masbro pengusaha ini rupanya lagi di Pulau Pari! Sepertinya doi spend NYE disono, berenang bersama ubur-ubur.

Pastinya gua sedang tidak bergairah belajar. Bosen tauk! Sekian ratus halaman diembat tiap hari, sekian puluh slide ditebas setiap hari, sekian belas halaman paper, makalah, laporan dibikin, sekian rumus dan tabel dipahami. Eleuh-eleuh ini mah kalo alamat-alamat burnout mah depreshit. Eniwei, ketua HIMA tetaplah manusia, awal semester sampai minggu tenang kuliah..minggu tenang yuk mari kita cengengesan. 
Okeh..terus lanjut ya ke cerita. Maaf agak macam penjelasan filsafat saja, muter-muter.

Daripada disangka si bokap anak bungsunya keluyuran jadi demonstran, mending laporan dulu.

"Bapak, aku pergi dl k'rmh temen di Depok. Aku ga jd korlap demo depan mabes polri."
Bokap-pun membalesnya dgn : "Asuuuuuuu koweeeeeeee!!"

Hihihihihi! Yah namanya juga anak broken home lagi membangun basic trust dan attachment. Walaupun secara umur udah di tahapan Identity versus identity confussion. Itung-itung recover deh, walaupun gua tau hasil akhirnya sama, but at least there's effort and progress, right?

Siang hari gua ke rumah Icha. Lumayan cepet lhoh naik bis istimewa bisa membuat gua pelor sebentar. Sesampenya di rumah Icha, kita iseng bikin video..video alat edukasi yaaa bukan video dewasa apalagi video lip sync pake lagunya Agus Hercules. 

Tidak disangka Icha bisa tampil meyakinkan!! Superrr scaryy!! Eniwei namanya bikin video itu kaga gampang, ngeliatin temen sendiri jadi talent bikin nahan ngakak. Video perkembangannya belum selesai karena voice over talentnya ngelawak mulu. Sebenarnya baik suara gua dan Icha udah bisa meng-arouse anak bocah buat sholat. 

Kelar bikin video, Icha pas gua lagi on the way ke rumahnya ngajakin main paintball. Sableng! Gw lupa bawa duit! Untung dalam rangka ngajak main sepupunya jadi dia yang bayarin. Ini pengalaman pertama main pistol-pistolan. Gua biasanya main balapan, main cewek (ups..) dan main hati (eitssss..). Setelah main, gw menyadari badan gua sangat besar dan sangat empuk dijadikan target! Ditambah safety lock senapannya suka ngadat bikin tim gw kalah mulu. Pake acara ketembak di paha lagi, tapi kok sakitnya cepet ilang ya? Hmmm..kita cek bekasnya hilang berapa hari?!

Kelar main, masih magrib dan gua faham sekali kalau lu balik magrib sama aja bunuh diri. Mending balik malem sekalian. Sampe rumah capek tinggal tidur. Selesai main dan makan, gua balik ke rumahnya Icha. Disana ngelawak-lawak sama Mas Roland dan Kenneth. Si Kenneth (dia cewe kok gan) ini rupanya sama aja kayak Okky. Ck ck ck.. Bedanya dia lebih ganas, nemu gua yang tampang skeri tapi otak miring..langsung klop sablengnya. 

What a fun day!
Psychology..
Police..
Gun..

I am seize the day. 

Kamis, 29 Desember 2011

Stay Local, Go International

Mr. Luigi Pralangga
Ane gak mau kalah sama teman-teman di program studi Hubungan Internasional.
Mereka bisa dapat tugas kenalan dan mengikuti dinamika anggota legislatif, bahkan kemarin saat ketemu salah satu dari mereka.. mereka udah nyaris dijadiin tim sukses sang anggota legislatif. Memang benefitnya banyak sekali, saya mengakuinya.

Omong-omong soal network, apalagi lulusan PL. Kalau networknya gak sesuai perkembangan jaman, bisa-bisa dicopot tuh badge PL dari diri ane. Untuk saat ini beruntungnya saya bisa berkenalan dengan penjaga perdamaian asal Indonesia. Sudah malang melintang, dari Jakarta naik kopaja 615 ke New York, terus naik bus AKAP (Antar Kota Antar Pulau) ke Iraq, lanjut lagi naik getek ke Liberia..betah di Liberia sekian tahun.. akhirnya balik ke Kuwait.. terus naik angkot bolak-balik ke Iraq.

Sudah setahun, dan mungkin saat Pak Luigi melihat blog ini..

Dasar psikolog labil, saya bingung ini tiba-tiba menghilang saja blog-nya yang lama. 

Kami berkenalan dari blog ini.
Sejak itu kami aktif berkomunikasi lewat berbagai media.

Termasuk dinamika kecerobohan saya dalam membalas e-mail dan akhirnya bisa mendapat kehormatan diundang mendengarkan streaming di mustangfm. It's an honor you know!

An Invitation to listen him on air :D

Eniwei, gua udah terlanjur kenal sama beliau duluan. Sampai hari ini beliau masih berbaik hati berbagi info tentang dinamika karir psikolog di United Nations. Kayaknya disono butuh bener psikolog. Kalau sudah begini, sangat sulit memutuskan, diantara dua pilihan : karir internasional atau karir berbasis bakat minat. Bekerja di United Nations adalah pilihan, begitupun pula berkarir sebagai perwira psikologi polisi yang sudah saya idam-idamkan sejak masuk kuliah psikologi.

Wallpost dari beliau

Nah kalau teman-teman melihat facebook saya di sini wajar saat bertemu beberapa teman-teman lama pasti ditodong : hoy, kenalin dong sama teman-teman lu. Gila, eksis banget lu di facebook mainnya sama karyawan PBB! 

Akhirnya, satu keputusan saya ambil. Selesaikan dulu di kepolisian, kalau sampai di perwira psikologi polisi. Lanjut ke UN Police :D, siapa tahu satu penugasan sama Pak Luigi. 

Muka Pasaran

Demonstrasi? Mending gua demo nembak..
Ane lagi menikmati minggu tenang di rumah dan dengan bodohnya kegep ga ke kampus (hehehehe..ngemengnya tetep kuliah..padahal :p) sama nyokap. Masih agak dendam sama kakak karena tadi malam udah niat mau bikin laporan edukasi psikologi perkembangan dan naasnya gua malah membiarkan laptop dipake kakak. Ilang deh insight buat bikin laporan.

Siang hari bokap sms.

"Yo, kamu lg dmn?"

Hah? Gua di rumah oy!
(Teman-teman sebagai catatan hal ini biasa terjadi antara gua dan bokap, karena sejak umur 5 tahun bokap dan gua tinggalnya ga bareng)

"Di rumah, lagi minggu tenang. Kenapa pak?"

Karena si bb lagi di charge setelah bales sms bokap. Fast forward dua jam kemudian..bahkan empat jam kemudian dimana gua sendiri udah gak di rumah. Jadi supir nyokap.

"Tadi di mabes polri bapak lihat korlap demo tinggi besar spt kamu."

Disangkanya gua korlap demoin polisi -_-"

*terdengar suara mas Bram ngakak didepan layar BlackBerry*

"Iya kali pak aku jadi korlap, adanya jadi intelkam. Wah, kalau begitu muka aku smkn tersamar nih bhkn bapak sendiri saru ga bisa bedain."

Eniwei, yang nulis blog gak pernah menjalani operasi acak-acak muka. Ga dioperasi aja mukanya acak-acakan. Lucunya, bokap sendiri kok bisa bias ngebedain mana anaknya yang psikolog ngocol kalo ngomong ceplas-ceplos dan mana koordinator lapangan buat mendemo kinerja polisi yang lagi acak-adut. Selain itu gua agak aneh dengan gabungan kata 'tinggi besar' karena tinggi beliau aja 180 cm, tinggi gua baru 176cm. Jadi logikanya kan lebih tinggi bokap daripada gw.

Yah tapi namanya udah gak ketemu setaun, wajar aja prediksinya agak berlebihan,

Rabu, 28 Desember 2011

Labelling is forbidden for Psychologist

William Shakespeare - google.co.id
Hal paling berat setelah mulai mendalami ilmu psikologi adalah : dilarang melabel individu. 




That's the hardest thing I ever do instead holding my laugh when I used to bullied at Men Only High School. 


Sampai akhirnya mempelajari pengantar psikodiagnostika atau lebih senang gua sebut sebagai pengantar tes psikologi. Mumet belajar hitung-hitungan, tes-tes kecerdasan, minat bakat, hingga sampai pada bab tes proyeksi. Di awal slidenya ada kalimat menyentuh dari Opung William Shakespeare mengenai labelling, dan membuat saya faham kenapa psikolog yang memahami manusia tidak bisa sembarangan memberi penilaian subjektif terhadap manusia.

Shakespeare's quote @projective technique psychology testing - Personal courtesy

Tidak ada hal yang baik dan buruk, berpikir yang membuatnya menjadi seperti itu


Membuat saya mati-matian untuk stay neutral dalam melihat sesuatu setelah menyimak quotes ini.

Image courtesy by 9gag.com

Who Says Psychologist Needs No Technology

Laptop + Tab teman + Terminal listrik = Asisten! 
Heeeeeeeeee siapa bilang mahasiswa psikologi tidak butuh teknologi!

Nih lihat saja saat kami ramai-ramai menyelesaikan tugas presentasi coping strategies untuk mata kuliah Kesehatan Mental (sering dimanipulasi menjadi kesehatan metal atau kesmen itu bikin mental gua gak sehat tauk! =D).

Hampir setiap hari kalau sedang penuh jadwal presentasi 90% mahasiswa akan membawa peralatan elektronik seperti laptop, iPod, iPad, BlackBerry, pokoknya yang bisa digunakan sebagai media storage. Sehingga saat presentasi, tidak lagi buku yang selalu dipegang, tetapi para gadget ini. Cukup signifikan efeknya, menghemat penggunaan kertas, tetapi membutuhkan kartu memori yang segede-gede gambreng. Alhasil untuk semester berikutnya saya memilih untuk memiliki hard disk eksternal. Bukan buat gegayaan, mengingat bahan mata kuliah mayoritas digital, belum lagi kalau harus identifikasi perilaku di film sebagai variasi perkuliahan, gambar stimulus untuk presentasi *meniru gambar pocong dosen Psikologi Umum II* berikut file-file laporan yang kalau ditumplek-blekkan di harddisk laptop.. lumayan bikin manyun kalau mencarinya (kalau sudah kebanyakan file, biasanya saya menggunakan fitur search di Windows).

Who says psychologist needs no technology than? 
Anyone? 



Jangan Samakan Aku *?*

Cacamaricaheyhey!
Kelas Pengganti di minggu tenang

APAAAA???

(suara raungan khas dosen psikologi Kepribadian yang suka ditiruin sama teman-teman sekelas untuk menyatakan afeksi terkejut)

Iya gua juga tahu siwak kelas pengganti di minggu tenang itu situasu banget! Sudah setiap hari nyawa dikorbanin demi tugas, libur bentar 'napa. Capek nih ngurusin manusia ada-ada aja kelakuannya. Ada yang galau karena bentuk ulekan dan cobek kurang menunjukkan simbol genital, ada yang tidak paham mengapa orang dewasa itu tidak pantang terhadap seks, dan sebagainya.. dan sebagainya..

Seperti hari ini menurut jadwal Universitas Paramadina kelas saya ada pengganti SPSS II dan Psikologi Kepribadian. Sejak pagi saya sudah tiba dengan kaul belajar enam tokoh pembentukan kepribadian manusia pada tataran alam bawah sadar. Risiko jadi mahasiswa psikologi salah satunya adalah mempelajari segudang tokoh dan kemudian jatuh cinta sama teorinya diakibatkan dalam penyusunan teori si tokoh itu mengalami drama kehidupan yang sangat tragis *ouch!*. Alhasil pagi itu saya tukar pikiran mengenai Sigmund Freud, Alfred Adler, Karen Horney, Carl Gustav Jung, Alfred Adler, Erik Erikson. Karena pagi itu masih laper, pantat digeser ke kantin. Saat waktu di blackberry menunjukkan waktu asdos sudah hadir di ruangan, barulah cabut ke lab.komputer.

Saat melintas di depan area Serikat Mahasiswa, dari selasar aula sesosok suara menyerupai kuntilanak baru dapet voucher Seven Eleven memanggil :

TYOOOO!! TYOOO!!


Oh rupanya neng Caca.. sapa balik gak nih?? Sapa aja..

CACAAA!!


Seujug-ujugnya.. doi malah teriak lagi :

TYOOO CEPETAN KESINI! KITA BUTUH GENDANG! 


He?? Maksyud loh?? *minta ditiban nih si caca!*
Dedemit!

Gua tau anggota Teater Tari Tradisional lagi pada latihan, tapi iya kalee jadi gendangnya, ogah deh gua bolak-balik di-spank! Lama-lama keperjakaanku terenggut! Aku tidak rela Rosalinda *alah..*