Ok, untuk mengawali post kali ini mari putar lagu Muse. Judulnya Exogenesis Part III : Redemption *asal..gua lupa judulnya..*
let's start over again..
why can't we start it over again..
to soon become..
Last Wednesday, after sh*tty psychology of personality final exam gua cabut ke Gandaria City. Literally, I had appointment over there and we connected by text message (antara males minta pin BB atau orang ini iPhone user).
Yes, I also met Ketty.
She noticed me that.. please back to you used to be, don't too much psychology!
A-ha? *eyebrow raised*
did I?
Sepertinya entah gua terlalu dalam, entah terlalu norak jadi mahasiswa, entah proses recall dan recognition lemah, sehingga di setiap kesempatan saat mendapati fenomena perilaku manusia, selalu muncul apa yang dipelajari baik dari slide, buku, perkuliahan. Otherwise.. maybe I'm way too scientist -_-"
Ha ha ha damn right..
Sebenernya gua perlu mengurangi frasa "menurut teori..."
Baiklah, that's my fault, i need to learn how psychologist behave :p
Bramantyo + Psikologi
Anak | Teman | Kehidupan | Psikolog(i) | Polisi
Kamis, 17 Mei 2012
Sabtu, 12 Mei 2012
Hello Again!
Hello again, selamat malam dari Jakarta.
Saat ini umur udah 21 tahun, kalau di flashback, seluruh entri yang pernah gua tulis di blog sudah dihapus. Saat itu entah setan apa nemplok sampai semua entri dihapus. Sejak kuliah dua tahun lalu, harus gua akui banyak hal yang sudah dilalui. Banyak hal yang menyenangkan, tidak sedikit yang membuat diri sebagai dewasa awal (atau masih remaja ya?) berproses untuk lebih baik. Pengalamanpun semakin kaya, hal-hal yang tidak pernah terbayangkan tiba-tiba tersaji didepan mata. Ambil atau tidak pernah ada lagi kesempatan yang serupa, akhirnya memutuskan untuk mengambil dan menjalaninya. Proses akan cita-cita yang sempat tertunda perlahan saya realisasikan saat liburan selama tiga bulan ini. Tiga bulan, semoga cukup untuk melakukan persiapan fisik. Ada rasa bosan dengan tubuh yang menimbun lemak. Mau dibilang lucu atau apapun, saya menyadari itu bukan untuk diri saya.
Saat ini tidak terlalu memaksa, karena saya sadar akan keadaan fisik. Namun ada baiknya direalisasikan bagaimanapun hasilnya kelak. Setidaknya saya sudah berusaha, ucap dalam hati. Awalnya saya sudah hendak mundur, cukuplah jadi psikolog. Keadaan berkata lain, saya didekatkan dengan hal-hal terkait yang dulu sempat direncanakan. Tidak tahu harus berkata apa, saya jalani. Hasilnya memang rata-rata saja, namun saya menemukan asosiasi perasaan yang serupa saat berkuliah psikologi.
Tantangan selain fisik juga dari keluarga. Saya mencoba diskusikan hal ini kepada ibu. Tidak mudah meyakinkan, namun akhirnya beliau berkata lakukan apa yang terbaik. Wajar dirasa karena kakak sudah berprofesi sebagai petualang dengan kameranya. Jika saya berpetualang dengan bermodal alat tes psikologi, ibu saya tidak tahu harus berkata apa.
Lama tidak menulis disini, lebih sering menulis di laptop. Tiap ada kesempatan, pikiran, emosi yang perlu diselesaikan, maka diselesaikan disitu. Lumayan efeknya, bikin gak kangen nge-blog. Lagipula setelah malang-melintang di blog, siapa juga yang mau mantengin.
Saat ini umur udah 21 tahun, kalau di flashback, seluruh entri yang pernah gua tulis di blog sudah dihapus. Saat itu entah setan apa nemplok sampai semua entri dihapus. Sejak kuliah dua tahun lalu, harus gua akui banyak hal yang sudah dilalui. Banyak hal yang menyenangkan, tidak sedikit yang membuat diri sebagai dewasa awal (atau masih remaja ya?) berproses untuk lebih baik. Pengalamanpun semakin kaya, hal-hal yang tidak pernah terbayangkan tiba-tiba tersaji didepan mata. Ambil atau tidak pernah ada lagi kesempatan yang serupa, akhirnya memutuskan untuk mengambil dan menjalaninya. Proses akan cita-cita yang sempat tertunda perlahan saya realisasikan saat liburan selama tiga bulan ini. Tiga bulan, semoga cukup untuk melakukan persiapan fisik. Ada rasa bosan dengan tubuh yang menimbun lemak. Mau dibilang lucu atau apapun, saya menyadari itu bukan untuk diri saya.
Saat ini tidak terlalu memaksa, karena saya sadar akan keadaan fisik. Namun ada baiknya direalisasikan bagaimanapun hasilnya kelak. Setidaknya saya sudah berusaha, ucap dalam hati. Awalnya saya sudah hendak mundur, cukuplah jadi psikolog. Keadaan berkata lain, saya didekatkan dengan hal-hal terkait yang dulu sempat direncanakan. Tidak tahu harus berkata apa, saya jalani. Hasilnya memang rata-rata saja, namun saya menemukan asosiasi perasaan yang serupa saat berkuliah psikologi.
Tantangan selain fisik juga dari keluarga. Saya mencoba diskusikan hal ini kepada ibu. Tidak mudah meyakinkan, namun akhirnya beliau berkata lakukan apa yang terbaik. Wajar dirasa karena kakak sudah berprofesi sebagai petualang dengan kameranya. Jika saya berpetualang dengan bermodal alat tes psikologi, ibu saya tidak tahu harus berkata apa.
Lama tidak menulis disini, lebih sering menulis di laptop. Tiap ada kesempatan, pikiran, emosi yang perlu diselesaikan, maka diselesaikan disitu. Lumayan efeknya, bikin gak kangen nge-blog. Lagipula setelah malang-melintang di blog, siapa juga yang mau mantengin.
Minggu, 25 Maret 2012
Senyum! Inilah Kuliah
Mungkin gua juga mengalami situasi sosial di dunia maya beda sama di dunia realita. Ada yang suka ada yang nggak suka, kadang apa yang bisa lu bangun di dunia maya sebaik mungkin akan kontras pada dunia realita.
Oke.. sekian randomingnya.
Alkisah laptop mulai berat, duit juga selalu kepake dan susah berhemat sementara ada aja keperluan seperti hard-disk eksternal, ngapus-ngapusin data di laptop dan lain-lain. Sampai suatu ketika bantuin mahasiswa psikologi dari universitas lain mau ujian psikobiologi atau psikologi faal.
My Documents > Bramantyo Adi > Campus > Prodi Psikologi >
Tiba-tiba gua dihadapkan oleh hal-hal indah, disitu ada susunan folder yang..ooh so sweet!
Semester I
Semester II
Semester III
Semester IV
Perlahan gua tersenyum, wah udah empat semester, ayo lebih semangat lagi kuliahnya. Besok lu akan buka folder lagi seperti ini
My Documents > Bramantyo Adi > Campus >
S1 Psikologi
S2 Psikologi Klinis
Oke.. sekian randomingnya.
Alkisah laptop mulai berat, duit juga selalu kepake dan susah berhemat sementara ada aja keperluan seperti hard-disk eksternal, ngapus-ngapusin data di laptop dan lain-lain. Sampai suatu ketika bantuin mahasiswa psikologi dari universitas lain mau ujian psikobiologi atau psikologi faal.
My Documents > Bramantyo Adi > Campus > Prodi Psikologi >
Tiba-tiba gua dihadapkan oleh hal-hal indah, disitu ada susunan folder yang..ooh so sweet!
Semester I
Semester II
Semester III
Semester IV
Perlahan gua tersenyum, wah udah empat semester, ayo lebih semangat lagi kuliahnya. Besok lu akan buka folder lagi seperti ini
My Documents > Bramantyo Adi > Campus >
S1 Psikologi
S2 Psikologi Klinis
Minggu, 18 Maret 2012
Kembali Ber-tugas : Psikologi Kepribadian II | Analisa Film
Awam bagi mahasiswa psikologi untuk membedah film, sudah sejak semester II kami akrab dengan bedah-membedah film. Mulai dari mencari letak kecerdasan tokoh, coping stress, hingga tugas terbaru adalah mengkaitkan film dengan teori kepribadian Rotter-Mischel. Film terpilih untuk tugas kali ini Monster in Law (2005) yang dibintangi Jenifer Lopez. Untuk mahasiswa psikologi, film ini bagus karena ada J-Lo-nya tapi bukan faktor itu yang kali ini saya puji, karena film ini juga menyentuh saya. He he he.. sayang tokoh Kevin disini gak punya kakak, kalau punya maka film menyerupai susunan keluarga saya. Pada jalan ceritapun juga kocak sebenarnya, bedanya ibu saya tidak sebegitu defensifnya terhadap calon-calon pendamping anak laki-lakinya. Beliau lebih bijak dalam menghadapinya.
Nyokap sendiri adalah single parent, adalah beberapa kecemasan. Mulai dari karir anak-anaknya, tapi kalau diprioritaskan, urusan married..itu bottom list lah. Makanya beliau gak mau urus-urusin anaknya pacaran, tapi juga berharap kedua anak laki-lakinya menjadi bapak yang baik bagi anak-anak mereka kelak. Kalau nonton film ini gua jadi pengen married dan jadi bapak yang baik bagi anak-anak gua kelak.
Film adalah medium terbaik mempelajari ilmu psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan perilaku, proses mental yang dipengaruhi oleh lingkungan dan pengasuhan. Tokoh-tokoh dalam film mayoritas adalah manusia, sekalipun film tersebut bergenre kartun, pembuat film akan tetap membuat personifikasi sehingga tiap karakter dalam film akan jelas terlihat dan semakin mudah diidentifikasi oleh mahasiswa psikologi yang mempelajari ilmu pembentukan kepribadian. Film dan ilmu psikologi adalah perpaduan yang tepat, dari sebuah film bisa dibuat pendalaman dari banyak sisi psikologi, terutama psikologi kepribadian. Tugas kali ini menggunakan medium film bergenre komedi romantis dari tahun 2005 berjudul Monster in Law.
Oke..lanjut ngerjain tugas.
Nyokap sendiri adalah single parent, adalah beberapa kecemasan. Mulai dari karir anak-anaknya, tapi kalau diprioritaskan, urusan married..itu bottom list lah. Makanya beliau gak mau urus-urusin anaknya pacaran, tapi juga berharap kedua anak laki-lakinya menjadi bapak yang baik bagi anak-anak mereka kelak. Kalau nonton film ini gua jadi pengen married dan jadi bapak yang baik bagi anak-anak gua kelak.
Film adalah medium terbaik mempelajari ilmu psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pembentukan perilaku, proses mental yang dipengaruhi oleh lingkungan dan pengasuhan. Tokoh-tokoh dalam film mayoritas adalah manusia, sekalipun film tersebut bergenre kartun, pembuat film akan tetap membuat personifikasi sehingga tiap karakter dalam film akan jelas terlihat dan semakin mudah diidentifikasi oleh mahasiswa psikologi yang mempelajari ilmu pembentukan kepribadian. Film dan ilmu psikologi adalah perpaduan yang tepat, dari sebuah film bisa dibuat pendalaman dari banyak sisi psikologi, terutama psikologi kepribadian. Tugas kali ini menggunakan medium film bergenre komedi romantis dari tahun 2005 berjudul Monster in Law.
Oke..lanjut ngerjain tugas.
After Break.
Demi apapun bisa tidur siang sampai bangun udah gak inget hari adalah anugrah bagi gua. Sebelum kembali mengerjakan tugas (cengo ngeliat deretan tugas yang harus dikumpul sampai hari Kamis..). Gua mau cerita kalau kemarin psychojam 2012 sukses, gak pake 'berat' alias sukses berat. Intinya sukses, sukses udah bagus karena panitia dan penanggung jawab masih newbie jadi hasil acaranya seperti itu. Lumayan ada peningkatan daripada tahun lalu.
Hmm.. mood ngerjain tugas udah mulai muncul. Marilah buka file tugas.
Later.
Hmm.. mood ngerjain tugas udah mulai muncul. Marilah buka file tugas.
Later.
Selasa, 13 Maret 2012
Supris!
Ketawa gua waktu Epson-temen SMP yang sebentar lagi lulus dari STAN kaget banget lihat jabatan gua : Ketua HIMA Psikologi. Ya, memang gua agak di-diskriminasi karena dulu gua alus banget jadi laki-laki, jauh dari jantan. Lucu, padahal waktu reuni SMP dia udah lihat saya bagaimana. Hmm.. ini bagian yang berat harus menceritakan masa lalu saya. Dulu itu arketipe feminis saya lebih kuat, kalau sekarang udah normal lagi. Kalau teman-teman kuliah tahunya saya kasar, temperamen. Teman-teman SMA juga tahunya saya kalem. Sayang wallpost di timeline itu di-delete sama Epson, kenapa harus di-delete. Itu kan bagian sejarah perkembangan manusia. Jadi wajarlah..
Saya menimpalinya dengan berkata : yaaa.. karir harus peningkatan dong, masak cuma jadi mahasiswa doang. He he he he..
Epson mungkin menghormati saya, karena ia paham sekali citra ketua himpunan mahasiswa. Ya ampun, son gak perlu begitu amat kali..
Saya menimpalinya dengan berkata : yaaa.. karir harus peningkatan dong, masak cuma jadi mahasiswa doang. He he he he..
Epson mungkin menghormati saya, karena ia paham sekali citra ketua himpunan mahasiswa. Ya ampun, son gak perlu begitu amat kali..
Senin, 12 Maret 2012
Owlet, Papa Penguin and Little Penguin
Senin pagis udah dibikin stress aja, sebentar lagi acara pertama kepengurusan psychojam. Hmm stress karena ada yang banyak omong tapi nggak kerja, ada pula yang ngerti organisasi dan merasa senior jadi gak menghormati susunan panitia. Ada pula yang loyalitasya gak konsisten. Ada-ada aja, sampai harus ngirim voice note ke ketua pelaksana. Sudah begitu saya juga f**ked up karena subjek untuk tugas wawancara pulang kampung dari hari Jumat, mendadak, jadi acara wawancara hari ini ditunda lagi. Kami sekelompok harus mencari subjek baru lagi. Mana hari ini UTS Psikologi Perkembangan II terus tadi malam gak konsen belajar. Kacauuu!
Sudah begitu perut juga gak keruan, setelah beberapa kali ke kamar mandi, saya temukan di lokasi bekas operasi usus buntu kok meradang lagi. Setelah dirasa-rasa, bukan bekas operasi usus buntu. Aduh, ada apalagi ini??
Untung seusai UTS, saya dapat hiburan sebelum briefing psychojam. Teman-teman yaitu Nesya, Zasha, Adisa, Dilla memberi saya hadiah ulang tahun ke-21. Hehehe *terharu*, lama gua gak dikasih kado, apalagi dairi teman-teman.. udah gitu kadonya saya suka lagi : burung hantu dan pinguin. hehehe
Terus karena gua seneng banget, sampe dipeluk-peluk gitu, Zasha komentar : bang, b*tch please... muke lu gak cocok.. Ha ha ha, dafuq man.. whatever..
Eniwei, sampe dirumah, sakit di bagian perut kanan bawah masih belum reda. Kayaknya gua emang harus istirahat. Eh iya, polo shirt yang gua pakai di foto bagus ya, hehehe.. lumayan, hasil melobby sponsor :D.
Sudah begitu perut juga gak keruan, setelah beberapa kali ke kamar mandi, saya temukan di lokasi bekas operasi usus buntu kok meradang lagi. Setelah dirasa-rasa, bukan bekas operasi usus buntu. Aduh, ada apalagi ini??
Untung seusai UTS, saya dapat hiburan sebelum briefing psychojam. Teman-teman yaitu Nesya, Zasha, Adisa, Dilla memberi saya hadiah ulang tahun ke-21. Hehehe *terharu*, lama gua gak dikasih kado, apalagi dairi teman-teman.. udah gitu kadonya saya suka lagi : burung hantu dan pinguin. hehehe
Thank you for the owlet and papa penguin doll :D |
Terus karena gua seneng banget, sampe dipeluk-peluk gitu, Zasha komentar : bang, b*tch please... muke lu gak cocok.. Ha ha ha, dafuq man.. whatever..
Eniwei, sampe dirumah, sakit di bagian perut kanan bawah masih belum reda. Kayaknya gua emang harus istirahat. Eh iya, polo shirt yang gua pakai di foto bagus ya, hehehe.. lumayan, hasil melobby sponsor :D.
Langganan:
Postingan (Atom)